Rabu, 24/04/2024 - 03:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Benarkah Obat Oles yang Dijual Bebas Malah Bisa Perparah Kulit Kering dan Gatal?

ADVERTISEMENTS

Banyak orang mengira kulit kering hanya butuh pelembap.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Dokter spesialis dermatologi dan venereologi Amelia Soebyanto mengatakan masyarakat awam banyak yang menyepelekan kulit kering dan menganggapnya hanya perlu dioleskan pelembap saja. Padahal, pemilihan obat oles yang tidak tepat pun bisa menimbulkan iritasi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Perlu ada diagnosis yang lebih jelas dari dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mengetahui tata laksana yang paling tepat untuk menyembuhkan kulit kering,” ujar dr Amelia dalam acara virtual media briefing dengan tema “Jangan Sampai Pruritus dan Kulit Kering Menurunkan Kualitas Hidup Usia Lanjut”, Kamis (3/10/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Penelitian Ungkap Orang Optimistis Punya Kualitas Tidur Lebih Baik


 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Dr Amelia menjelaskan tata laksana kulit kering dibagi jadi dua, yaitu medikamentosa dan nonmedikamentosa. Secara medikamentosa, dokter bisa memberikan obat minum untuk mengurangi gatal dan peradangan yang timbul.


Antibiotik bisa diberikan bila ditemukan adanya tanda-tanda infeksi. Selain itu, juga ada obat oles untuk membantu mengatasi kekeringan pada kulit.


“Dokter pun akan merujuk ke spesialis tertentu jika memiliki penyakit penyerta.”


 


Dr Amelia menyebut penatalaksanaan secara nonmedikamentosa juga tidak kalah pentingnya. Contohnya, dengan memastikan asupan cairan yang cukup, mandi tidak terlalu lama dan terlalu sering, mandi dengan air hangat suam kuku, dan memakai sabun yang lembut.

Berita Lainnya:
Kenaikan Kasus Arbovirus Dinilai Jadi Desakan Pengembangan VaksinBbaru


 


Kulit yang sangat kering dapat menyebabkan retakan atau pecahan yang dalam, yang dapat terbuka dan berdarah, hingga memberikan jalan bagi bakteri untuk masuk dan menyerang tubuh. Selain itu, kulit kering ini juga merupakan penyebab utama terjadinya kulit gatal (pruritus).


 


“Penggunaan obat-obatan yang dijual bebas malah berpotensi membuat keluhan semakin parah dan berisiko menimbulkan infeksi akibat keinginan untuk menggaruk,” ujar dokter yang praktik di Klinik Pramudia ini.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi