Kamis, 25/04/2024 - 15:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Televisi Kanada CBC Tutup Kantor Biro di Beijing

ADVERTISEMENTS

Jurnalis CBC tak kunjung mendapatkan visa kerja dari China selama bertahun-tahun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

OTTAWA — Canadian Broadcasting Corporation (CBC) menutup kantor bironya di China setelah beroperasi lebih dari empat dekade. CBC terpaksa menutup kantornya karena jurnalis mereka tak kunjung mendapatkan visa kerja selama bertahun-tahun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Pemimpin Redaksi Brodie Fenlon, pada Rabu (2/11/2022) mengatakan, CBC mengajukan visa untuk koresponden Beijing pada Oktober 2020. Dia mengatakan, koresponden CBC di Beijing telah kembali ke Kanada ketika  pandemi Covid-19 merebak. Hingga kini tidak ada koresponden CBC yang kembali ke China.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Meskipun ada pertemuan dengan konsulat China di Montreal dan permintaan untuk pertemuan selama dua tahun terakhir, masih belum ada visa,” kata Fenlon, dilaporkan Aljazirah, Rabu (2/11/2022).

ADVERTISEMENTS

Fenlon mengatakan, koresponden CBC tidak mengalami pengusiran. Namun tanpa visa kerja, mereka tidak bisa bekerja sebagai koresponden tetap di Beijing.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Meskipun tidak ada pengusiran dramatis atau pernyataan publik yang tajam, efeknya sama.  Kami tidak bisa mendapatkan visa bagi jurnalis kami untuk bekerja di sana sebagai koresponden tetap. Tidak ada gunanya membiarkan biro kosong ketika kita dapat dengan mudah mendirikan biro di negara berbeda yang menyambut jurnalis dan menghormati pengawasan jurnalistik,” kata Fenlon.

Berita Lainnya:
Cegah Konflik Israel-Iran Meluas, Direktur CIA Turun Tangan Lobi Intelijen Turki Mediasi

Kedutaan Besar China di Ottawa tidak segera menanggapi permintaan kantor berita Reuters tentang keputusan CBC pada hari Rabu. Fenlon mengatakan, meski biro Beijing ditutup, CBC tetap berkomitmen untuk melaporkan berita yang mencakup Cina daratan dan Asia Timur. Dia beharap suatu hari nanti China akan menjadi negara yang terbuka bagi jurnalis.

“Menutup biro Beijing adalah hal terakhir yang ingin kami lakukan. Kami tetap berkomitmen untuk mencakup China dan Asia Timur teguh.  Kami akan memulai proses membuka biro baru dalam beberapa bulan ke depan. Kami berharap China suatu hari nanti akan terbuka lagi untuk jurnalis,” ujar Fenlon.

Koresponden permanen terakhir CBC di Beijing, Sasa Petricic,mengatakan, dia berharap CBC dapat kembali ke China. “Dalam 5 (tahun) saya di sana, kendala dari pemerintah membuat semakin sulit untuk melaporkan berita, dan Beijing (tidak) responsif dalam memberikan visa baru kepada CBC,” tulis Petricic di Twitter.

Berita Lainnya:
Menikmati Atmosfer Klasik Sotto Porticos Street

Hubungan Kanada dengan China telah diuji dalam beberapa tahun terakhir. Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau kerap menyoroti catatan hak asasi manusia China. Ketegangan antara Ottawa dan Beijing meningkat pada Juni ketika Kanada menuduh China menyudutkan pesawatnya yang melakukan patroli PBB di dekat Korea Utara.  

Pemerintah China merespons dengan menuduh militer Kanada melakukan provokasi. China memperingatkan Kanada bahwa mereka dapat menghadapi konsekuensi berat.

Sementara itu, kelompok-kelompok hak asasi telah memperingatkan tentang kebebasan pers di China selama bertahun-tahun. Sebuah survei tahunan oleh Foreign Correspondents’ Club of China yang dirilis pada akhir Januari menyimpulkan bahwa kebebasan media memburuk di negara itu dengan kecepatan yang sangat tinggi.

Reporters Without Borders, tahun lalu memperingatkan bahwa China terus melakukan sensor, pengawasan, dan propaganda internet ke tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi