Rabu, 24/04/2024 - 02:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Wamenkeu: APBN akan Dorong Pertumbuhan Ekonomi Baru

ADVERTISEMENTS

Pemerintah saat ini fokus mencari sumber-sumber pertumbuhan baru.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara mengatakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) ke depannya akan didesain untuk mendorong penciptaaan pertumbuhan ekonomi baru. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Menurut Suahasil, pemerintah saat ini fokus mencari sumber-sumber pertumbuhan baru yang sifatnya jangka menengah dan jangka panjang. Salah satunya melalui ekonomi hijau atau green economy. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Seluruh dunia sudah mulai masuk ke green economy, meskipun dalam jangka pendek kita masih bergantung pada bahan bakar fosil,” kata Suahasil, Jumat (4/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Rocky Gerung: Prabowo Akan Memilih APBN untuk Biayai Makan Siang Gratis daripada IKN


Selain itu, pemerintah juga mendorong dunia usaha terutama UMKM untuk naik kelas. Menurutnya, UMKM merupakan sektor yang cukup resilience terhadap gejolak perekonomian. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Hal kunci yang bisa dilakukan untuk mendukung UMKM yaitu dengan menyediakan akses pembiayaan dari sektor keuangan. UMKM juga membutuhkan dukungan teknologi dan akses pasar untuk berkembang. 


“Kita juga harus mendorong UMKM supaya bisa naik kelas. Kalau kegiatan ekonomi lagi sulit, UMKM biasanya yang paling resilience,” kata Suahasil. 

Berita Lainnya:
DPR Peringatkan Triple Shock Jika Harga Minyak Dunia Naik


Secara umum, Suahasil menyampaikan, pemerintah akan tetap optimisme dalam menyusun APBN untuk tahun 2023. Pemerintah akan kembali menekan desifit APBN di bawah 3 persen.


Sebagai informasi, Kementerian Keuangan menetapkan arsitektur APBN 2023 dengan target pendapatan negara sebesar Rp2.463 triliun dan belanja negara mencapai Rp3.061,2 triliun. Sehingga defisit menyentuh angka Rp598,2 triliun atau setara 2,84 persen dari PDB. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi