Kamis, 25/04/2024 - 08:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIENERGI

Pertamina Gaungkan Semangat Transisi Energi  di Perhelatan ADIPEC Abu Dhabi 

ADVERTISEMENTS

Pertamina menjadi salah satu panelis dalam ADIPEC Abu Dhabi 2022

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA – Pertamina turut andil dalam gelaran Abu Dhabi International Petroleum and Conference (ADIPEC) yang berlangsung pada 31 Oktober hingga 3 November 2022 di Abu Dhabi National Exhibition Centre, Uni Emirat Arab.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


ADIPEC merupakan gelaran eksibisi tempat ekosistem energi seperti pembuat kebijakan, pengambil keputusan bidang energi, inovator, dan perusahaan energi di seluruh dunia bertemu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Tercatat sebanyak 2.200 perusahaan, 54 perusahaan migas nasional (National Oil Company/NOC), dan 28 negara berpartisipasi menjadi peserta untuk menjelajahi tren pasar terbaru, bertukar informasi dan promosi, dan menjalin kerja sama untuk menjalankan rantai bisnis tingkat global untuk meningkatkan nilai penuh industri.

ADVERTISEMENTS


Oki Muraza SVP Research Technology and Innovation Pertamina menjadi salah satu panelis dalam acara tersebut bersama narasumber lainnya yaitu Adif Zulkifli Executive Vice President & CEO Upstream Petronas, Montri Rawanchaikul CEO PTTE, dan Dr. Dong Sub Kim President & CEO KNOC yang dimoderatori oleh Rebecca McLaughlin TV Anchor & MD RME Media.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Arie Febriant Viral Setelah Ludahi Pengendara Lain, Pertamina: Karyawan Wajib BerAKHLAK


Oki menyampaikan bagaimana Pertamina melakukan upaya transisi energi dan mengurangi emisi demi mewujudkan target Net Zero Emission (NZE) Indonesia 2060. Salah satunya lewat energi panas bumi atau geothermal, mengingat lokasi Indonesia yang berada di ring of fire dunia.


“Pada dasarnya 30 tahun sebelum perjanjian Paris, kami memulai eksplorasi kami tentang panas bumi, mengingat Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar. Jadi strateginya ketika kita berbicara transisi energi, ada dua jawaban terbaik yaitu energi panas bumi dan hydro power,” ujarnya.


Menurutnya teknologi menjadi hal yang penting dalam mengembangkan energi alternatif tersebut.


“Teknologi itu sangat penting, jadi kami mengembangkan lebih banyak teknologi dalam hal pemanfaatan limbah panas. Selain itu kami juga memiliki sejumlah inisiatif untuk mengoptimalkan aliran dan emisi”, tambahnya.

Berita Lainnya:
Pertamina: Telepon 135 untuk Dikirimkan BBM Jika Habis Saat Macet


Selanjutnya Dr Dong Sub Kim menjelaskan bahwa transisi energi merupakan optimasi campuran optimal dari berbagai energi. Misalnya minyak, gas, dan solar itu akan tergantung pada masing-masing negara.


Tiga hal yang menjadi pendukung utama dalam transisi energi yaitu teknologi inovatif dan kerja sama atau kolaborasi.


Hal tersebut diaminkan Oki bahwa kolaborasi dari berbagai pihak menjadi kunci dari keberhasilan transisi energi di suatu negara bahkan dunia. Monti Rawanchaikul menjelaskan faktor pendukung lainnya yaitu investasi dan pendanaan.


Pertamina terus berkomitmen untuk menargetkan pengurangan Karbon Dioksida (CO2) sebesar 25-30 juta ton pada 2060.


Hal ini sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menargetkan pada tahun 2030 penurunan emisi sebesar 31.89 persen dengan usaha sendiri atau 43.20 persen dengan bantuan internasional sesuai dengan Enhanced National Determined Contribution (NDC) terbaru dan aspirasi net zero emission (NZE) Indonesia di 2060 atau lebih cepat. 


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi