Selasa, 23/04/2024 - 18:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Menperin: Industri Otomotif Menguat, Farmasi dan Furnitur Negatif

ADVERTISEMENTS

BPS mencatat ekonomi Indonesia pada kuartal III 2022 tumbuh 5,72 persen secara yoy.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengemukakan terdapat sejumlah klaster industri yang tumbuh menguat pada kuartal III 2022 seperti otomotif, mesin dan perkapalan. Namun, kata dia, juga ada industri yang tumbuh negatif seperti farmasi hingga furnitur.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Dari semua sektor yang ada di manufaktur, ada tiga klaster, yang pertama klaster industri yang tumbuh menguat sebagai contoh industri alat angkutan, industri mesin, dan perlengkapan elektronika,” kata Menteri Perindustrian dalam konferensi pers Capaian Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III 2022 yang dipantau secara daring di Jakarta, Senin.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Agus Gumiwang menjelaskan alasan melonjaknya pertumbuhan industri alat angkutan, mesin, dan perlengkapan elektronik dikarenakan ada kebijakan pemerintah yang mendorong penyerapan di dalam negeri. “Ketika kita meluncurkan program relaksasi PPNBM berdampak luar biasa terhadap market, terhadap serapan,” kata Menperin.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Lampaui Nasional dan Aceh, Ekonomi Nagan Raya Melejit 7,57 Persen


Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), industri alat angkutan tumbuh 10,26 persen secara year on year (yoy) dikarenakan peningkatan produksi mobil. Pada klaster kedua, terdapat industri yang mengalami pertumbuhan yang melambat atau tak sesuai harapan. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Kita bisa melihat industri-industri seperti makanan minuman, tetap tumbuh tapi belum sesuai harapan kita. Karena ketika Covid-19, sektor makanan minuman tumbuh di atas rata-rata,” katanya.


Dia menjelaskan melambatnya pertumbuhan industri makanan minuman dikarenakan tekanan ekonomi global dan melonjaknya harga bahan baku. Menperin juga menjelaskan klaster ketiga yaitu industri yang tumbuh negatif pada kuartal III 2022 yaitu kimia dan farmasi, bahan galian tambang non logam, dan furnitur.

Berita Lainnya:
Jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 H, Kegiatan Operasional Terbatas Bank Aceh Berjalan Baik


“Salah satu yang cukup terpukul yaitu furnitur. Terjadi pelemahan market, khususnya di Eropa, dan tingginya nilai input atau bahan baku,” kata dia.


Berdasarkan data BPS, ekonomi Indonesia pada kuartal III 2022 tumbuh 5,72 persen secara yoy dan tumbuh 1,81 persen secara q to q. Pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia dikontribusikan oleh sektor industri 17,88 persen, pertambangan 13,47 persen, dan pertanian 12,91 persen.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi