Kamis, 25/04/2024 - 23:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AFRIKAINTERNASIONAL

WHO Duga Perubahan Iklim Picu Peningkatan Penyakit Zoonosis di Afrika

ADVERTISEMENTS

Merebaknya kembali wabah Ebola ditengarai turut dipengaruhi perubahan iklim.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 KAMPALA — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menduga perubahan iklim menjadi salah satu faktor yang menyebabkan peningkatan penyakit zoonosis di Afrika. Merebaknya kembali wabah Ebola di beberapa negara di benua tersebut, terutama Uganda, ditengarai turut dipengaruhi hal tersebut. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Ada beberapa peneliti yang telah menunjukkan kemungkinan hubungan antara perubahan iklim yang kita lihat dan peningkatan penyakit zoonosis, dan untuk kasus khusus Ebola ini, misalnya,” kata manajer insiden WHO Afrika untuk wabah Ebola di Uganda, Patrick Otim, dilaporkan laman All Africa, Ahad (6/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Penyakit zoonosis yang terjadi di Afrika telah meningkat lebih dari 63 persen dalam satu dekade terakhir. Otim menjelaskan penyakit disebabkan oleh beberapa faktor. Ebola, misalnya, sangat dipengaruhi oleh faktor manusia. Ketika populasi meningkat dan manusia melanggar batas habitat satwa liar, interaksi dengan hewan meningkat. Hal ini, ujar Otim, meningkatkan penyebaran penyakit ke manusia.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Xi Jinping: Tidak Ada yang Bisa Hentikan 'Reuni Keluarga' dengan Taiwan


Otim mengatakan, perubahan suhu dan iklim juga memacu migrasi serta pergerakan beberapa inang virus Ebola. “Untuk virus Ebola, kita tahu bahwa kelelawar dan hewan lain adalah inang dari virus khusus ini. Jadi, ketika mereka pindah dari daerah yang, misalnya, terjadi kekeringan, atau daerah yang tidak lagi kondusif bagi mereka, ke daerah yang menguntungkan, mereka dapat pindah ke daerah yang dihuni oleh populasi manusia. Oleh karena itu terjadi interaksi antara manusia meningkat,” paparnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Perubahan Iklim Mempengaruhi Rotasi Bumi dan Waktu


Saat ini negara Afrika yang tengah menghadapi lagi penyebaran wabah Ebola adalah Uganda. Menurut WHO, penyakit tersebut telah menyebar ke tujuh distrik di Uganda, di luar pusat wabah, yakni di distrik Mubende. Laporan terbaru menyebut, sudah terdapat 131 kasus Ebola terkonfirmasi di Uganda, termasuk 48 kematian.


Wabah Ebola di Uganda saat ini diyakini dipicu oleh apa yang disebut strain Sudan. Belum ada vaksin tersedia untuk strain tersebut. WHO mengatakan beberapa kandidat vaksin yang menjanjikan akan segera menjalani uji klinis untuk mengevaluasi potensi mereka melawan Ebola.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi