Kamis, 18/04/2024 - 09:33 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

Siswa SD S Terpadu Bina Ilmu Ramai-Ramai Kompak Pilah Sampah

ADVERTISEMENTS

Sekolah membentuk Laskar Kebersihan yang beranggotakan pelajar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

BOGOR—Lonceng tanda istirahat berbunyi tepat pukul 10.00 WIB. Ratusan pelajar berseragam berhamburan dari ruang kelas menuju kantin sekolah untuk membeli jajanan. Sebagian ada yang memilih duduk di teras masjid sekolah, kursi di bawah pohon, dan taman sekolah untuk menikmati bekal yang dibawa dari rumah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Selang beberapa menit, tampak beberapa pelajar sudah menghabiskan jajanan yang mereka beli dan hendak membuang sampah kemasannya ke tempat sampah. Hari ini, Rabu (9/11) ada yang pemandangan yang berbeda dari biasanya.

ADVERTISEMENTS


Abyan Abinaya Abqori (9th), misalnya. Murid kelas III (Tiga), SD S Terpadu Bina Ilmu, ini langsung menuju keranjang sampah yang berada di sudut sekolah yang menjadi lokasi tempat pembuangan sampah sementara. Dengan cekatan ia menyimpan kemasan yang dibawa terbuat dari bahan sterofoam ke keranjang yang sudah diberi papan nama sesuai dengan jenis sampah.


Pemandangan seperti ini setiap hari dilakukan pelajar sekolah dasar yang beralamat di Jalan H Mawi No. 3 Kampung Jari RT 03/05, Parung, Bogor, Jawa Barat. Mereka dibiasakan memilah sampah sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir sampah. Inilah Program Kompak Pilah Sampah yang baru saja diluncurkan pada Senin, 24 Oktober 2022 lalu.

Berita Lainnya:
Mengungkap Ragam Tools Favorit Data Scientist dalam Pengolahan Data


Kepala SD S Terpadu Bina Ilmu, Suprianto, S.Pd, mengatakan, program Kompak Pilah Sampah ini berawal dari keprihatinan terhadap volume sampah yang berasal dari kemasan jajanan siswa yang setiap hari sangat banyak. ‘’Kegiatan ini bertujuan untuk menanggulangi masalah sampah yang setiap hari volumenya semakin meningkat,’’ ujarnya seperti pada siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu, (9/11).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Jika dibiarkan dan tidak dikelola dengan benar, sambung pria kelahiran Bogor, 7 Juli 1979 ini, maka akan menjadi masalah bersama. ‘’Persoalan sampah ini bukan hanya tugas dan tanggung jawab petugas kebersihan sekolah, akan tetapi seluruh warga sekolah memiliki tanggung jawab yang sama,’’ tuturnya


Maka itu, Pri, begitu sapaan akrabnya, merancang Gerakan Kompak Pilah Sampah bagi seluruh warga sekolah. ‘’Ini adalah kerja kolosal dari semua warga sekolah yang setiap hari berada di lingkungan sekolah selama lebih kurang sembilan sampai 10 jam dan ‘memproduksi’ sampah,’’tegasnya.


Pri lalu memaparkan, semua unsur bergerak untuk keberhasilan program ini. Seluruh guru menjadi motor penggerak di ruang-ruang kelas untuk mengingatkan dan memandu petugas piket harian pada saat jam istirahat dan pulang untuk memilah sampah dari tempat sampah yang berada di kelasnya masing-masing.

Berita Lainnya:
Universitas Bunda Mulia Raih Akreditasi Unggul


Selain itu, sekolah membentuk Laskar Kebersihan yang beranggotakan pelajar kelas V (lima) dan VI (enam) di bawah tanggung jawab bidang lingkungan untuk membantu petugas piket harian kelas memastikan tempat sampah di ruang kelas sudah kosong.


‘’Gerakan ini sebagai sarana pendidikan bagi siswa untuk mengenal jenis-jenis sampah. Dengan mempraktekkan secara langsung dalam memilah jenis sampah baik yang bersifat organik dan anorganik sekaligus memberi informasi jenis sampah yang memiliki nilai ekonomis, bisa digunakan untuk kerajinan tangan dan ekonomi kreatif serta kewirausahaan di lingkungan sekolah,’’ terangnya.   


Tujuan utama dari program ini kata Suprianto, yang sudah empat tahun menahkodai sekolah yang bernaung di bawah Yayasan Pembinaan Umat (YPU) Bina Ilmu, menjadi langkah awal untuk menuju Sekolah Adiwiyata yang setiap tahun diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi