Sudah Tidak Takut, Bripka RR Berani Bilang Ferdy Sambo Sempat Lakukan ini Sebelum Habisi Brigadir J

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ferdy Sambo (kanan) kepada Ricky Rizal (Bripka RR) (kiri). FOTO/Kolase

BANDA ACEH – Instruksi ‘sesat’ Ferdy Sambo kepada Ricky Rizal (Bripka RR) dan Richard Eliezer atau Bharada E untuk membantu melenyapkan nyawa Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J berbuntut kesialan bagi kedua ajudannya itu, Jumat (11/11/2022). 

ADVERTISEMENTS

Sebelum persidangan para terdakwa kasus pembunuhan Brigadir J, yakno Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Maruf, Bharada E, Bripka RR, nama terakhir sempat memberikan kesaksian melalui kuasa hukumnya terkait hal yang dilakukan sang mantan Kadiv Propam sebelum menghabisi ajudannya, Yosua. 

ADVERTISEMENTS

 Saat itu, kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar sempat membeberkan pengakuan Bripka RR yang saat itu menolak perintah Ferdy Sambo untuk menghabisi Brigadir J. 

Erman Umar mengatakan, Bripka RR lebih dulu dipanggil oleh Ferdy Sambo untuk menanyakan tentang apa yang terjadi kepada Putri Candrawathi di Magelang. Adapun Erman Umar mengatakan, saat itu Bripka RR mengaku tidak mengetahui apa-apa yang terjadi antara Putri Candrawathi dan Brigadir J. 

“Dipanggil, dia tanya, ‘ada kejadian apa di Magelang? Kamu tahu enggak?. Enggak tahu’. Ini Ibu dilecehkan,’. Dan itu sambil nangis dan emosi,” kata Erman saat ditemui di Bareskrim Polri, Jakarta Jumat (9/9/2022). 

ADVERTISEMENTS

Adapun Bripka RR mengaku saat ditanyai oleh Ferdy Sambo, saat itu Putri Candrawathi ada di dalam ruangan yang sama. 

ADVERTISEMENTS

Ia menjelaskan saat itu Putri Candrawathi mengaku dilecehkan oleh Brigadir J. Saat dipanggil, Bripka RR ditanyai kesanggupannya untuk menembak Brigadir J. 

Namun ia menolak lantaran tak kuat mental dan justru dia diminta memanggil Bharada E. “‘Kamu berani nembak? Nembak Yosua? Dia bilang saya enggak berani Pak, saya enggak kuat mental, enggak berani, Pak. 

ADVERTISEMENTS

Ya sudah kalau begitu kamu panggil Richard,” kata Erman, menirukan percakapan Bripka RR dan Ferdy Sambo. 

ADVERTISEMENTS

Tak hanya itu, Bripka RR juga mengaku melihat Ferdy Sambo sempat menangis sebelum melakukan pembunuhan kepada Brigadir J. Ketika ditanya lebih lanjut, Bripka RR mengaku tidak mengetahui alasan pastinya. 

Namun Bripka RR mengetahui bahwa Kuat Maruf dan Brigadir J memang sempat terjadi pertengkaran saat di Magelang. “Saya melihat bapak menangis. Enggak biasa begitu kan. Tapi saya enggak tahu kejadian di sana,” kata dia. 

Kesaksian Ajudan Lain Terbaru, kemunculan saksi kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Adzan Romer di persidangan terdakwa Ferdy Sambo menghadirkan beberapa keterangan baru soal kronologi pembunuhan ajudan favorit Putri Candrawathi itu, Kamis (10/11/2022). 

Sebelumnya, Adzan Romer sang mantan ajudan Ferdy Sambo itu blak-blakan mengaku takut pada mantan atasannya itu dengan berbagai macam alasan. 

Terkini, Adzan Romer menyebut bahwa ketika Brigadir J tewas dihabisi, justru Ferdy Sambo langsung memasang badan (melindungi) pelaku, yaitu Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E. 

Adapun Adzan Romer mengatakan, keinginan Ferdy Sambo untuk melindungi Bharada E itu dikatakan ketika para ajudan dikumpulkan setelah Brigadir J tewas. 

 Ketua Majelis Hakim, Wahyu Iman Santosa, bertanya kepada Adzan Romer terkait apa yang disampaikan oleh Ferdy Sambo ketika mengumpulkan ajudannya tersebut. 

“Bagaimana kalau ini terjadi pada anak, istri, atau keluarga kalian?” kata Adzan Romer, menirukan perkataan Ferdy Sambo, pada sidang yang digelar di PN Jakarta Selatan, Selasa (8/11/2022). 

Setelah peristiwa tersebut, Adzan Romer juga menyebut jika Ferdy Sambo berani mempertaruhkan jabatan demi membela Bharada E. “Richard (Bharada E) kamu akan saya bela walaupun pangkat dan jabatan taruhannya,” kata Adzan Romer, menirukan perkataan Ferdy Sambo pasca peristiwa pembunuhan Brigadir J.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version