Jumat, 26/04/2024 - 00:58 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Ini Dua Rekomendasi Kuliner Legendaris Jakarta

ADVERTISEMENTS

Cukup banyak kuliner legendaris di Jakarta yang mudah dijangkau wisatawan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Banyak kuliner legendaris yang mudah dijangkau wisatawan menggunakan transportasi umum. Di sekitar Stasiun Juanda, wisatawan dapat mencicipi es krim legendaris Ragusa Es Italia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Pemandu wisata dari Jakarta Good Guide, Indra menjelaskan pada akhir pekan lalu, Ragusa merupakan es krim tertua di Indonesia. Es krim ini dibawa oleh keluarga Ragusa.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Awalnya, keluarga Ragusa datang ke Bandung, Jawa Barat untuk belajar menjahit. Ragusa bersaudara itu tinggal di keluarga yang punya peternakan sapi, yang memproduksi sapi setiap hari.

ADVERTISEMENTS


“Suatu hari, pemilik peternakan sapi itu menawari Ragusa untuk berjualan susu, tetapi keluarga asal Italia itu belum tertarik,” kata Indra.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Kemudian, ketika keluarga Ragusa pindah ke Batavia pada 1930-an, mereka kepikiran jualan es krim dari susu. Pada zaman itu, ada peringatan ulang tahun Ratu Wilhelmina di Monas setiap tahun. 

Berita Lainnya:
Komnas Perempuan: Hubungan Pacaran Kerap Berisiko Bagi Perempuan


Saat perayaan itu, ada pemeran setahun sekali selama sebulan, yang sekarang dilanjutkan sebagai Jakarta Fair. Keluarga Ragusa berjualan es krim di sana saat itu. Mereka kemudian berpikir kalau hanya berjualan di sana, maka mereka banyak berdagang selama sebulan dalam setahun.


Akhirnya pada 1932, keluarga Ragusa mendirikan bisnis es krim tanpa pengawet. Mereka pernah punya cabang, tetapi karena gejolak krisis moneter 1997/1998 akhirnya tutup.


Es krim Ragusa dibuat menggunakan mesin yang ada sejak 1932. Mesin itu dapat membuat susu menjadi es krim dalam waktu 15 menit, makanya mereka tidak menggunakan pengawet. 


Sekitar 1970-an, keluarga Ragusa ingin pulang ke Italia karena sudah tua. Salah satu keluarga Ragusa ada yang menikah dengan keluarga Tionghoa.


Saat mau pulang kampung, mereka ingin menjual toko es krim itu. Namun, tak ada orang yang mau membeli toko tersebut selama beberapa bulan. 

Berita Lainnya:
Jaga Kesehatan, Cermati Kandungan Gizi Saat Santap Hidangan Lebaran


Akhirnya, adik ipar keluarga Ragusa, Guntoro, bersedia menjaga toko es krim sampai ada yang mau membelinya. Namun, keluarga Ragusa justru memberikan toko es krim itu kepada Guntoro. 


Sejak itu, Ragusa Es Italia dikelola Guntoro. Ragusa Es Italia memiliki banyak varian dengan harga mulai dari Rp 15 ribu hingga Rp 90 ribu.


Selain Ragusa Es Italia, ada juga kuliner legendaris Pempek Megaria di Metropole XXI, Menteng, di samping Stasiun CIkini. Pempek Megaria dimulai oleh seorang pemuda bernama Rudi pada 1989. 


Rudi yang berasal dari Palembang mencoba memulai bisnis pempek di sana. Rudi memastikan rasa pempek otentik seperti saat makan di Sumatra Selatan.


Pempek Megaria memiliki tekstur renyah dan tidak keras saat dimakan bersama cuko. Pempek memiliki rasa ikan tengiri yang sangat terasa. 


Cuko tidak terasa asam, yang sangat pas dengan rasa pempek. Pempek Megaria dapat dinikmati seharga Rp 30 ribu.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi