Rabu, 24/04/2024 - 13:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Tewas Kelaparan Kalideres, Dokter: Naluri Manusia, Cari Makan Kalau Lapar

ADVERTISEMENTS

Tak mungkin manusia pasrah mati pelan-pelan karena lapar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA – Ahli kedokteran forensik dari Universitas Indonesia dr Budi Sampurna, mengatakan naluri manusia adalah mencari makan jika lapar. Mereka tidak mungkin membiarkan dirinya perlahan mati kelaparan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Tidak mudah membuat beberapa orang tidak makan dan minum. Naluri orang kan mau hidup, bukan mati pelan-pelan tanpa perlawanan. Kenapa tidak dipikirkan adanya ‘racun’ sehingga mereka meninggal tanpa ada usaha untuk hidup?” kata Budi kepada dikutp HARIANACEH.co.id, Sabtu (12/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Hal ini disampaikan Budi menanggapi kasus satu keluarga yang meninggal di Kalideres, Jakarta Barat. Satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan tidak bernyawa di kawasan Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kamis (10/11/2022).

ADVERTISEMENTS

Menurut laporan dari Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pasma Royce, mereka diduga tidak mendapat asupan makanan dan minuman yang cukup lama. Akibatnya, mereka mengalami dehidrasi. Mayat ditemukan dalam keadaan mengering dilengkapi dengan otot-otot yang sudah mengecil. Selain itu, tidak ditemukan juga tanda-tanda adanya kekerasan.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Senyum Lepas Prabowo Sinyal "Jatah" Golkar Banyak

Dijelaskan Budi, temuan kondisi mayat yang mengering bukan hanya terjadi karena kelaparan akut. Bisa terjadi karena hal lain, seperti kondisinya yang sudah tua. “Kurus kering bisa kronik karena tua. Tidak harus kelaparan akut atau bahkan kemungkinannya kecil,” ucap dia.

Untuk dugaan kelaparan, Budi mengatakan perlu diperiksa lebih lanjut di laboratorium. “Otot mengecil kan proses lama dan harus diperiksa mikroskopis dan lab untuk buktikan ‘malnutrisi,’” ujarnya.

Yang jelas, masih belum bisa menarik kesimpulan penyebab utama kematian keluarga tersebut. Budi menyebut perlu menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut. “Sama sekali belum bisa dibuat kesimpulan sebelum pemeriksaan lengkap dilakukan,” tambahnya.

Sebelumnya, penemuan empat mayat yang merupakan satu keluarga dalam sebuah rumah di kawasan Perumahan Citra Garden Satu Extension, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis (10/11/2022) malam berawal dari petugas PLN yang hendak melakukan pemutusan listrik. Hal itu terpaksa dilakukan PLN karena pemilik rumah menunggak pembayaran.

Berita Lainnya:
Jalur Fungsional Jalan Tol Jogja-Solo Ruas Colomadu-Ngawen Dibuka Lusa

\”Sudah dari tiga hari yang lalu bau busuknya sudah menyengat dan petugas PLN mengadakan pemutusan listrik karena adanya tunggakan dari pemilik rumah,“ ujar Ketua RT 7 RW 5, Asiong, Jumat (11/11/2022).

Asiong mengaku dirinya juga tidak mengetahui pekerjaan keempat korban bernama Rudianto (71 tahun), Margaret (58), Dian (42), dan Budianto. Disebutnya, keempat korban selama hidup cukup tertutup dan sangat jarang berinteraksi dengan warga setempat. Bahkan terakhir kali, dirinya bertemu dengan salah satu salah satu korban bernama Dian pada bulan September 2022 lalu.

“Saya sempat komunikasi itu di bulan september saya tanya ke Dian. Apakah rumah kamu terjual? Dia jawab sudah,” jelas Asiong. n meiliza laveda

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi