Jumat, 19/04/2024 - 13:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

Momen G20, Elon Musk: Dua Pekerjaan Ini akan Populer ke Depannya

ADVERTISEMENTS

Elon Musk dan Nadiem membagi pengalaman dengan ratusan mahasiswa Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim dan CEO Tesla Motors, Elon Musk berdialog dengan 400 mahasiswa se-Indonesia dalam acara “Intergenerational Dialogue for Our Emerging Future”. Elon Musk hadir dalam kegiatan itu secara virtual.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Intergenerational atau lintas generasi adalah konsep penting dalam keberlanjutan, sebab mewakili pentingnya berkolaborasi dalam upaya mewujudkan masa depan yang lebih baik. Dengan mengedepankan kolaborasi lintas sektor dan lintas generasi, pendidikan memainkan peran penting dalam mendorong masa depan yang lebih baik,” kata Nadiem dalam sambutannya di Bali, Senin (14/11/2022).

ADVERTISEMENTS

Acara itu merupakan kolaborasi antara Tri Hita Karana (THK) Future Knowledge Summit dan Festival Kampus Merdeka Kemendikbudristek dengan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves). Lembaga nirlaba Upaya Indonesia Damai atau yang juga dikenal sebagai United In Diversity (UID) ikut dalam kolaborasi tersebut.

Nadiem mengatakan, kementeriannya melalui program prioritas Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menggerakkan transformasi pendidikan tinggi serta mengoptimalkan kesiapan mahasiswa dalam menjawab tantangan perubahan zaman. Menurut dia, kebijakan tersebut berangkat dari prinsip berkolaborasi untuk berinovasi.

Berita Lainnya:
UNM Tawarkan Biaya Kuliah Terjangkau dan Berkualitas

“Kebijakan kami ini berangkat dari prinsip berkolaborasi untuk berinovasi. Khusus untuk jenjang pendidikan tinggi, dengan Merdeka Belajar Kampus Merdeka kami berupaya meruntuhkan sekat-sekat antara perguruan tinggi, industri, dan masyarakat,” jelas Nadiem.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Nadiem menjadi moderator sesi dialog Elon Musk dengan mahasiswa se-Indonesia. Nadiem pada kesempatan itu bertanya kepada Elon, adakah kejadian-kejadian dalam hidupnya saat muda yang menjadikannya seperti sekarang ini.

Elon menanggapi bahwa dia banyak membaca dan nonton fiksi ilmiah. “Kebiasaan itu banyak berdampak pada saya untuk mencari kebenaran dalam banyak hal. Dari situ saya menemui bahwa fisika sangat membantu dalam segala hal,” kata Elon.

Pada sesi itu, Nadiem menjelaskan, Indonesia kini melepas sekat antara perguruan tinggi dan industri. Nadiem menanyakan pandangan Elon tentang pendidikan di masa depan dan apa yang sebenarnya harus diajarkan kepada generasi muda.

“Kita harus tahu apa yang relevan. Ketika mau menyelesaikan masalah, kita harus tahu apa alat yang harus kita gunakan untuk menyelesaikan masalah dan memahami bagaimana menentukan alat yang membantu proses penyelesaian masalah itu. Pendidikan di masa depan pun harus seperti itu,” jawab Elon.

“Apa yang perlu diajarkan adalah kemampuan berpikir kritis. Harus berani menolak konsep yang tidak baik,” lanjut Elon.

Berita Lainnya:
Dorong Akademisi dan Praktisi Hukum Siap Hadapi Tantangan di Era 5.0, Ini Langkah FH YARSI

Nadiem kemudian menanggapi, Kemendikbudristek telah mengganti tes berbasis mata pelajaran atau Ujian Nasional (UN) dengan tes berbasis kompetensi literasi, numerasi, karakter, dan lingkungan sekolah melalui Asesmen Nasional (AN). “Ini salah satunya agar anak-anak kita dapat berpikir kritis,” kata Nadiem.

Soal nasihat karir bagi mahasiswa yang menghadiri kegiatan ini, Elon berbagi ide pekerjaan-pekerjaan masa depan yang akan banyak diminati. “Artificial Intelligence (kecerdasan buatan) dan energi berkelanjutan,” jawab Elon.

Praisela Symons mahasiswa dari provinsi Sulawesi Utara yang sedang berkuliah di Universitas Negeri Malang bertanya kepada Elon tentang kesalahan atau masalah terbesar dari hidup seorang Elon dan bagaimana dia mengatasinya. “Coba untuk selalu berasumsi bahwa kita itu salah. Dengan demikian, kita akan selalu berupaya melakukan hal yang benar. Selalu gunakan akal dan hati. Dulu saya hanya gunakan akal. Tapi menggunakan hati juga sama pentingnya,” jawab Elon.

Sebagai pamungkas Elon menyampaikan pesan kepada generasi muda. “Miliki rasa keingintahuan yang besar akan banyak hal di dunia ini. Rasa keingintahuan yang besar adalah karakter yang paling penting untuk dimiliki seseorang,” kata dia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi