Rabu, 24/04/2024 - 19:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Sertifikasi Halal Bantu Produk UKM Tembus Pasar Global

ADVERTISEMENTS

Sertifikasi halal memiliki banyak manfaat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

KUCHING — CEO Halal Development Corporation (HDC) Hairol Ariffein Sahari menyatakan sertifikasi halal memiliki banyak manfaat dan memberikan dorongan bagi produk pengusaha usaha kecil dan menengah (UKM). Salah satunya, untuk menguasai pasar lokal dan selanjutnya menembus pasar global.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Sejak program Halal Tour di Malaysia diselenggarakan bersamaan dengan Inisiatif Anggaran 2022, 70 persen dari lebih dari 1.000 pengusaha yang mengikutinya berhasil mendongkrak penjualan perusahaan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Angka ini kami peroleh dari riset yang kami lakukan setelah tour dilaksanakan di Terengganu, Pahang dan Sabah, dimana total 70 persen peserta memperoleh sertifikat halal dalam waktu 30 hari kerja,” ucap dia dikutip di Bernama, Selasa (15/11/2022).

ADVERTISEMENTS

Oleh karena itu, ia menekankan penting bagi pengusaha UKM atau komunitas di Sarawak untuk menyadari betapa pentingnya sertifikasi halal. Sertifikasi ini dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dalam hal ekspor, sekaligus memasuki pasar lokal seperti hypermarket maupun toko ritel di seluruh Malaysia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Empat Hal yang Bikin Anda Kembali Bangun Sahur untuk Puasa Syawal

Adapun Tur Halal diselenggarakan oleh HDC bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan Internasional, Industri, serta Investasi Sarawak (MINTRED).

Berlangsung selama tiga hari sejak 8 November, tur yang bertujuan membantu pengusaha lokal menemukan peluang bisnis di pasar halal ini mencapai targetnya dengan 450 peserta.

Sementara itu, pendiri Anas Popcorn Kawi Li mengatakan, dirinya menyadari betapa pentingnya sertifikasi halal ketika ingin mengukir ceruk produknya di pasar lokal. Namun, ia sempat menghadapi ketidakcocokan di industri makanan karena kurangnya sertifikat halal.

“Dari situ saya mengejar sertifikasi, tidak mudah tapi hasil akhirnya adalah //booming// penjualan bagi pengusaha UKM seperti saya, yang memungkinkan produk perusahaan menembus pasar lokal dan luar negeri,” lanjut dia.

Lebih lanjut, ia menyebut wisata halal ini merupakan platform yang sangat membantu, karena melibatkan berbagai instansi terkait untuk membantu pengusaha mendapatkan sertifikasi halal dan memasarkan produknya.

Berawal dari bisnis pinggir jalan yang sederhana pada tahun 2015, Anas Popcorn kini telah mendominasi pasar lokal seperti SPBU dan supermarket. Kawi pun berharap produk tersebut akan segera menembus pasar di Semenanjung Malaysia, Singapura dan Brunei.

Berita Lainnya:
Kisah Ibunda Anas bin Malik yang Teguh Memegang Islam Meski Ditinggalkan Suami

Pendiri Aroma Terapi Shaluxury, Shamsiah Yaman, mengatakan dia mendambakan sertifikasi halal produknya sehingga bisa dipasarkan ke London melalui Halal Street UK, platform pasar daring terbesar untuk produk halal Malaysia di Inggris Raya.

Di sisi lain, pemilik Syarikat Kasu Siti Faizah Morni, yang menjual produk kacang-kacangan, sangat berharap bisa memperluas bisnis keluarga ke tingkat global.

“Sudah lama saya mencari platform yang dapat membantu saya menambah masukan dalam memperoleh sertifikasi halal seperti program yang diselenggarakan oleh HDC ini, sehingga memperdalam pemahaman saya tentang proses mendapatkan sertifikasi halal ini,” ujar dia.

Siti Faizah juga merupakan penerima Bantuan Sarawakku Sayang (BKKS) dari pemerintah negara bagian, Hibah Khusus Prihatin, serta Program Pengusaha Perintis Digital.


Sumber:

https://www.bernama.com/en/general/news.php?id=2137316


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi