Jumat, 26/04/2024 - 06:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Di G20, Jokowi Ingatkan 2023 Bisa Jadi Lebih Suram

ADVERTISEMENTS

G20 perlu mengambil langkah agar harga pupuk tidak terjangkau.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan kondisi pada tahun depan bisa menjadi lebih suram dibandingkan tahun ini. Hal ini bisa terjadi jika G20 tidak bisa mengambil langkah agar ketersediaan pupuk kembali mencukupi dengan harga yang terjangkau.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Masalah pupuk jangan disepelekan. Jika kita tidak segera mengambil langkah agar ketersediaan pupuk mencukupi dengan harga terjangkau, maka 2023 akan menjadi tahun yang lebih suram,” ujar Jokowi dalam sambutannya di G20 dengan tema ‘Kondisi Ekonomi Global, Ketahanan Pangan, dan Energi’, Selasa (15/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Utusan AS untuk Gaza: Sebagian Besar Gaza Berisiko Segera Alami Kelaparan


Jokowi mengatakan, tingginya harga pangan saat ini bisa semakin buruk sehingga menjadi krisis tak adanya pasokan pangan. Ia pun mengingatkan, kelangkaan pupuk bisa menyebabkan terjadinya gagal panen di berbagai belahan dunia.

ADVERTISEMENTS


Bahkan saat ini, sudah ada 48 negara berkembang dengan tingkat kerawanan pangan tertinggi akan menghadapi kondisi ini. Kondisi ini pun diperperah dengan tatanan dunia dan hukum internasional yang juga sedang diuji.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Instalasi Militer Iran akan Jadi Sasaran Israel Berikutnya


Jokowi mengatakan, dunia saat ini sedang mengalami tantangan yang luar biasa. Krisis demi krisis terjadi, mulai dari pandemi Covid-19 yang belum usai, rivalitas yang terus menajam, hingga terjadinya perang.


“Dampak berbagai krisis tersebut terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan sangat dirasakan dunia terutama negara berkembang,” kata dia.


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi