Rabu, 24/04/2024 - 06:51 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Ini Jawaban Buwas Soal Bulog yang tak Bisa Penuhi Cadangan Beras 1,2 Juta Ton

ADVERTISEMENTS

Buwas pastikan Bulog tak bisa penuhi cadangan karena stok beras kini terbaatas

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, memastikan tidak bisa memenuhi permintaan pemerintah untuk menyiapkan cadangan beras pemerintah atau CBP sebanyak 1,2 juta ton hingga akhir tahun ini. Kendati demikian, persediaan beras secara nasional dipastikan mencukupi kebutuhan masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Pasti (cadangan beras 1,2 juta ton) tidak akan terpenuhi. Itu pasti,” kata Buwas, sapaan akrabnya, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IV di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (16/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Hingga saat ini, total stok CBP mencapai sekitar 650 ribu ton. Ia menuturkan, instruksi pemerintah agar Bulog menyerap gabah atau beras dengan sesuai harga pasar agar mampu bersaing dengan swasta pun tidak dapat optimal. Pasalnya, stok yang tersedia cukup terbatas.  

ADVERTISEMENTS


Buwas menyebut, semula pihaknya telah mengumpulkan para mitra perusahaan penggilingan padi. Bulog telah membuat perjanjian untuk dapat menyerap 500 ribu ton beras hingga Desember 2022.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Bulog Serap 64 Ribu Ton Beras Selama Musim Ramadhan dan Lebaran


“Tapi, sampai hari ini kita hanya bisa mampu menyerap 92 ribu ton dari target 500 ribu ton, karena barangnya sudah tidak ada,” katanya.


Pihaknya menjelaskan petugas Bulog turun langsung ke berbagai sentra padi untuk melakukan pengecekan. Kendatipun target pemenuhan CBP sebanyak 1,2 juta ton tidak dapat terpenuhi Bulog terus berupaya melakukan penyerapan produksi dalam negeri.


Salah satu penyebab ketersediaan beras sulit diperoleh lantaran pengaruh anomali cuaca beberapa waktu terakhir. Buwas menyebut, fakta lapangan menunjukkan adanya penurunan produktivitas padi imbas dari faktor cuaca.


Hal itu pula, yang akhirnya membuat tren kenaikan harga gabah dan beras akhir-akhir ini. Bulog mencatat, rata-rata harga beras medium dari tingkat penggilingan bahkan sudah menyentuh sekitar Rp 10.500 per kg, dari acuan harga yang digunakan Bulog sebesar Rp 8.300 per kg.

Berita Lainnya:
Pupuk Indonesia: Pupuk Subsidi Hanya Bisa Ditebus di Kios Resmi


Pemerintah sebelumnya telah menerapkan kebijakan fleksibilitas harga agar Bulog dapat membeli produksi dari petani lebih tinggi. Namun, kebijakan itu justru membuat pergerakan harga pasar lebih tinggi dan bisa mengerek kenaikan inflasi pangan.


Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (NFA), Arief Prasetyo Adi menyampaikan, tetap meminta Bulog untuk berupaya menambah cadangan beras hingga 1,2 juta ton hingga akhir tahun. Pasalnya, stok yang dikuasai saat ini cukup rendah bila dibandingkan dengan kebutuhan nasional bulanan beras hingga 2,5 juta ton.


NFA, kata Arief, juga telah mendapatkan persetujuan dari Kementerian BUMN untuk menugaskan Bulog dalam mengakselerasi pengadaan beras. “Kita utamakan dalam negeri, tetapi saat tidak cukup diperbolehkan pengadaan dari luar negeri,” kata dia. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi