Selasa, 23/04/2024 - 20:39 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Kemenkes: 25 Persen Kasus Covid-19 di Indonesia Didominasi Varian XBB dan BQ.1

ADVERTISEMENTS

Varian baru XBB dan BQ.1 diyakini bisa menggeser kasus varian sebelumnya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI Mohammad Syahril mengemukakan, Subvarian Omicron XBB dan BQ.1 mulai mendominasi kasus COVID-19 di Indonesia. “Varian baru XBB, BQ.1 sekarang sudah 25 persen dari proporsi kasus. Nanti bisa menggeser varian sebelumnya,” kata Mohammad Syahril saat konferensi pers yang diikuti dalam jaringan di Jakarta, Rabu (16/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Berdasarkan laporan Kemenkes RI, varian baru tersebut terdeteksi kali pertama di Indonesia pada 25 September 2022 berupa XBB sebanyak 37 kasus, dan BQ.1 sebanyak 50 kasus per 30 September 2022. Kasus itu ditemukan di 10 provinsi di Indonesia, di antaranya Bali, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kepulauan Babel, Lampung, dan Sumatera Utara, dan Riau.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Guru Besar UI: Penjualan dan Penggunaan Antibiotik Harus Terkontrol


Dalam sebulan terakhir, kata Syahril, pasien yang dirawat di rumah sakit berkisar 10 ribuan orang, 5 persen di antaranya menjalani perawatan intensif, dan sisanya di non-ICU.

ADVERTISEMENTS


“Dari yang dirawat 10 ribuan kasus, 84 persen pasien di antaranya belum booster dan 50 persen belum divaksinasi,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Syahril yang juga Dirut RSPI Sulianti Saroso mengatakan, vaksin COVID-19 adalah upaya dalam memberi antibodi agar seseorang memiliki kekuatan tubuh dari serangan Virus Corona. “Pesan dari kejadian ini, orang yang masuk rumah sakit dan dirawat, jumlahnya tinggi karena belum booster,” katanya.

Berita Lainnya:
Pendeta Gilbert Ledek Gerakan Sholat, Duduk Tasyahud Terbukti Bermanfaat Secara Medis


Dari angka kematian dalam sebulan terakhir sekitar 1.373 kasus, kata Syahril, sekitar 74 persen belum memperoleh booster dan 50 persen belum divaksin.


“Artinya, dari pasien yang dirawat dan kemudian meninggal, tinggi jumlahnya sekitar 74 persen,” katanya.


Kajian lainnya dari Kemenkes, kata Syahril, hampir 52 persen pasien berusia lanjut yang belum vaksin dan booster sehingga berisiko tinggi kematian. “Jangankan usia lanjut, yang belum pun dengan komorbid segera vaksin untuk lindungi diri,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi