Sabtu, 20/04/2024 - 15:57 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Studi Ungkap Efek tak Terduga Setelah Konsumsi Parasetamol

ADVERTISEMENTS

Efek samping konsumsi parasetamol sudah diperingatkan para peneliti.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Sebuah penelitian mencoba memeriksa efek parasetamol, obat penghilang rasa sakit, dan hasilnya menunjukkan hal yang tidak terduga. Saat ini orang telah diperingatkan tentang potensi efek samping setelah mengonsumsi parasetamol.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Menurut para ilmuwan, efek dari obat pereda rasa sakit itu, termasuk bisa mengubah persepsi seseorang tentang risiko. Hal tersebut mengikuti penelitian dari tim ilmuwan di Ohio State University di Amerika Serikat, di mana ditemukan bahwa orang dapat menempatkan diri mereka dalam risiko setelah meminum obat umum terkait.

ADVERTISEMENTS


Studi yang diterbitkan dalam jurnal Social Cognitive and Affective Neuroscience ini membandingkan tingkat pengambilan risiko mereka yang mengonsumsi parasetamol dibandingkan yang diberi plasebo. Hasilnya menunjukkan bahwa mereka yang telah menggunakan parasetamol tidak merasa takut dibanding pengguna plasebo, menurut Birmingham Live, dikutip Glasgow Live, Kamis (17/11/2022).

Berita Lainnya:
Anak Lebih Rentan Mabuk Perjalanan, Bagaimana Cara Mengatasi Gejalanya?


Neuroscientist, Baldwin Way, salah satu penulis studi tersebut, mengatakan scetaminophen tampaknya membuat orang merasakan emosi negatif yang lebih sedikit ketika mereka mempertimbangkan untuk melakukan aktivitas berisiko. Sebagai efek dari parasetamol, akhirnya orang kerap tidak merasa takut dalam hal yang berisiko. 


Dengan hampir 25 persen populasi di AS memilih acetaminophen setiap pekan, itu mengurangi persepsi risiko dan meningkatkan pengambilan risiko dapat memiliki efek penting pada masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Baldwin Way mencontohkan kasus bahwa jika seseorang punya mitigSi risiko, maka ketika memompa balon, ia bisa mempertimbangkan ukuran agar tidak pecah. Berbeda dengan mereka yang menggunakan acetaminophen, bisa tidak merasa takut atau khawatir akan pecahnya balon.

Berita Lainnya:
Vaksin Influenza Penting Didapatkan Usai Libur Lebaran, Apa Alasannya?


“Karena balonnya semakin besar, kami percaya mereka memiliki lebih sedikit kecemasan dan lebih sedikit emosi negatif tentang seberapa besar balon itu dan kemungkinan meledaknya,” kata dia.


Parasetamol adalah obat penghilang rasa sakit paling populer yang digunakan banyak orang di seluruh Skotlandia dan Inggris Raya. Sekitar 6,3 ton obat tersebut dijual di seluruh Inggris setiap tahun, yang berarti 70 pil per tahun per orangnya.


Dianjurkan agar orang dewasa meminum tidak lebih dari empat x 2, 500 miligram tablet parasetamol dalam periode 24 jam, dengan setidaknya empat jam antar dosis.


NHS memperingatkan tidak minum parasetamol bersamaan dengan obat lain yang mengandung parasetamol karena ada risiko overdosis. Parasetamol aman dikonsumsi selama kehamilan dan saat menyusui, dengan dosis yang dianjurkan.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi