Sabtu, 20/04/2024 - 18:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

BI: Bali Leaders Declaration Keberhasilan Presidensi G20 Indonesia

ADVERTISEMENTS

Deklarasi tersebut juga menjadi keberhasilan dari kepemimpinan Indonesia yang netral.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menyebut Bali Leaders Declaration menjadi bukti keberhasilan Presidensi G20 Indonesia dalam melaksanakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Bali.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Banyak catatan kemarin, bagaimana dinamika sangat tinggi sampai dengan hasil akhir. Tidak ada yang menyangka bahwa kita keluar dengan satu hasil deklarasi,” katanya dalam diseminasi Laporan Nusantara serta Peluncuran Buku Manufaktur dan Pariwisata yang dipantau di Jakarta, Jumat (18/11/2022).

ADVERTISEMENTS


Menurutnya, deklarasi tersebut juga menjadi keberhasilan dari kepemimpinan Indonesia yang netral sehingga menjadi modal bagi pemimpin negara-negara lain di G20 yang menerimanya. Pasalnya, lanjut dia, pertemuan-pertemuan engagement group ataupun pertemuan para menteri G20 selepas terjadi konflik di Ukraina tidak dapat menghasilkan satu komunike, konsensus, ataupun deklarasi.

Berita Lainnya:
Lebaran Hari Pertama, Pengguna KRL Lebihi 250 Ribu Orang


“Pertemuan-pertemuan itu hanya menghasilkan kesimpulan, remarks, atau rekomendasi,” kata Dody.


Dari hasil KTT G20, ia menyebut pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan perlu dicapai dalam jangka pendek hingga menengah dan panjang. Dalam jangka pendek, lanjutnya, konflik geopolitik dan pandemi COVID-19 yang berdampak terhadap perekonomian dunia perlu diantisipasi, terutama oleh Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Dukung Kelancaran Mudik, Ini Testimoni Pengguna SPKLU PLN


“Menurut catatan KTT G20, kita memasuki tahun 2023 dengan kondisi yang tidak baik-baik saja, artinya sudah terjadi fragmentasi dari sisi perdagangan, ekonomi, keuangan, dan kebijakan, yang berdampak menengah dan panjang,” ucap Dody.


Inflasi yang berpotensi tetap tinggi dan pertumbuhan ekonomi yang melambat perlu diwaspadai terus terjadi pada tahun yang akan datang. “Ini tentunya harus dipandang sebagai salah satu yang harus kita waspadai. Kalau ekonomi melambat, suku bunga meningkat, inflasi stabil tinggi, mungkin ini akan menjadi ancaman,” ujar Dody.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi