Harian Aceh Indonesia menampilkan berbagai iklan online kepada para pengunjung. Mohon dukungannya untuk membiarkan situs kami ini tetap menayangkan iklan dan dijadikan whitelist di ad blocker browser anda.
IN-DEPTH

Muhammadiyah, Budaya Ekonomi dan Biss, Serta Masa Depan

Mental pekerja warga Muhammadiyah harus diubah menjadi mental pebisnis.

Penulis:Buya Anwar Abbas,Ketua PP Muhammadiyah


Muhammadiyah boleh dikatakan sudah maju dalam bidang pendidikan dan pelayanan sosial. Hal ini terbukti dari besarnya jumlah amal usahanya dalam kedua bidang tersebut apakah itu berupa  sekolah,  perguruan tinggi,  rumah sakit, klinik,  panti asuhan, serta jaringan lazismu dalam bidang filantropi.


Tetapi dalam bidang ekonomi dan bisnis Muhammadiyah tampak belum begitu menonjol meskipun dalam sektor keuangan Muhammadiyah punya beberapa  amal usaha berupa BPRS dan BTM (Baitut Tamwil Muhammadiyah) serta  dalam sektor riil muhammadiyah  punya beberapa buah hotel, pompa bensin, ladang sawit, taman rekreasi dll, namun ukurannya masih terbilang kecil.


Oleh karena itu, mengingat strategisnya arti dan makna dari bidang ekonomi dan bisnis tersebut bagi masa depan Muhammadiyah, maka dalam muktamar ke 47 di Makasar tahun 2015 Muhammadiyah telah memancangkan pilar ketiga yang harus bisa menyangga perjuangan Muhammadiyah yaitu pilar ekonomi dan bisnis, disamping pilar pendidikan dan pelayanan kesehatan yang sudah ada.

Berita Lainnya:
Klaim Palsu Markas Pejuang Hamas di RS Al-Shifa dan Terbongkarnya Video Propaganda Teroris Israel


Untuk itu  selama periode 2015-2020/2022,  berbagai usaha dan upaya sudah dilakukan tapi tampak belum begitu berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terkait erat dengan masalah budaya dan mentality.  Mentality yang dominan di Muhammadiyah adalah employee mentality belum lagi menjadi entrepreneur mentality. Oleh karena itu tugas berat yang  terpikul di pundak pimpinan muhammadiyah masa depan, yaitu bagaimana mereka bisa  menghijrahkan budaya dan mentality dari sebagian pengurus dan warganya dari employee mentality kepada entrepreneur mentality.

Berita Lainnya:
MUI Keluarkan Fatwa Haram Pakai Produk Israel


Bila ini bisa terjadi maka keinginan  Muhammadiyah untuk membangun peradaban yang diinginkannya tentu akan semakin mudah karena dia memiliki kekuatan finansial  yang kuat untuk menopang maksud dan tujuannya tersebut.


Mudah-mudahan  lewat muktamar ke 48 ini Muhammadiyah akan bisa lebih serius lagi dalam membangun dan  mengembangkan  pilar ketiga yang sudah diusungnya tujuh tahun yang lalu tersebut sehingga diharapkan  Muhammadiyah masa depan jauh lebih baik dalam segala hal dari Muhammadiyah hari ini.


Semoga.Amien.


 


 


 

Sumber: Republika

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Click to Hide Advanced Floating Content

Click to Hide Advanced Floating Content