Kamis, 25/04/2024 - 12:07 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

IN-DEPTH

Muhammadiyah, Budaya Ekonomi dan Biss, Serta Masa Depan

ADVERTISEMENTS

Mental pekerja warga Muhammadiyah harus diubah menjadi mental pebisnis.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Penulis:Buya Anwar Abbas,Ketua PP Muhammadiyah

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Muhammadiyah boleh dikatakan sudah maju dalam bidang pendidikan dan pelayanan sosial. Hal ini terbukti dari besarnya jumlah amal usahanya dalam kedua bidang tersebut apakah itu berupa  sekolah,  perguruan tinggi,  rumah sakit, klinik,  panti asuhan, serta jaringan lazismu dalam bidang filantropi.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Tetapi dalam bidang ekonomi dan bisnis Muhammadiyah tampak belum begitu menonjol meskipun dalam sektor keuangan Muhammadiyah punya beberapa  amal usaha berupa BPRS dan BTM (Baitut Tamwil Muhammadiyah) serta  dalam sektor riil muhammadiyah  punya beberapa buah hotel, pompa bensin, ladang sawit, taman rekreasi dll, namun ukurannya masih terbilang kecil.

ADVERTISEMENTS


Oleh karena itu, mengingat strategisnya arti dan makna dari bidang ekonomi dan bisnis tersebut bagi masa depan Muhammadiyah, maka dalam muktamar ke 47 di Makasar tahun 2015 Muhammadiyah telah memancangkan pilar ketiga yang harus bisa menyangga perjuangan Muhammadiyah yaitu pilar ekonomi dan bisnis, disamping pilar pendidikan dan pelayanan kesehatan yang sudah ada.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Untuk itu  selama periode 2015-2020/2022,  berbagai usaha dan upaya sudah dilakukan tapi tampak belum begitu berhasil sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini terkait erat dengan masalah budaya dan mentality.  Mentality yang dominan di Muhammadiyah adalah employee mentality belum lagi menjadi entrepreneur mentality. Oleh karena itu tugas berat yang  terpikul di pundak pimpinan muhammadiyah masa depan, yaitu bagaimana mereka bisa  menghijrahkan budaya dan mentality dari sebagian pengurus dan warganya dari employee mentality kepada entrepreneur mentality.


Bila ini bisa terjadi maka keinginan  Muhammadiyah untuk membangun peradaban yang diinginkannya tentu akan semakin mudah karena dia memiliki kekuatan finansial  yang kuat untuk menopang maksud dan tujuannya tersebut.


Mudah-mudahan  lewat muktamar ke 48 ini Muhammadiyah akan bisa lebih serius lagi dalam membangun dan  mengembangkan  pilar ketiga yang sudah diusungnya tujuh tahun yang lalu tersebut sehingga diharapkan  Muhammadiyah masa depan jauh lebih baik dalam segala hal dari Muhammadiyah hari ini.


Semoga.Amien.


 


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi