Rabu, 24/04/2024 - 04:32 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Mengapa Hingga Kini Banyak yang tak Pernah Terinfeksi Covid-19?

ADVERTISEMENTS

Salah satunya mungkin karena mereka tidak merasakan gejala atau gejalanya ringan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA – Pandemi Covid-19 telah berjalan hampir tiga tahun sejak pertama kali muncul di Wuhan, China. Jutaan orang telah terinfeksi Covid-19 dan banyak diantaranya yang meninggal, namun hingga kini ada kelompok orang yang tetap tidak terinfeksi.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Merujuk pada tinjauan BBC misalnya, pada musim panas lalu sekitar satu dari 10 orang Inggris masih belum terinfeksi Coronavirus. Lalu apakah ini murni kebetulan atau tubuh mereka memiliki gen yang membuatnya kebal?

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dilansir dari Times Of India, Ahad (20/11/2022), ada beberapa kemungkinan mengapa beberapa orang tetap kebal dan tidak terinfeksi Coronavirus. Salah satu alasannya mungkin karena mereka tidak merasakan gejala atau gejalanya ringan, sehingga mereka tidak melakukan tes Covid-19. Alasan lain mungkin karena mereka menerapkan tindakan isolasi yang ekstrim, sehingga tidak pernah terpapar virus. Selain itu, bisa juga tubuh mereka memiliki pertahanan ekstra yang membuatnya kebal terhadap serangan virus.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Sebelum Menyerang, Iran Juga Hadirkan Perang Psikologis ke Israel

Berbicara soal pertahanan tubuh tak bisa lepas dari antibodi. Antibodi adalah protein yang dibuat oleh sistem kekebalan untuk membantu melawan infeksi dan melindungi tubuh agar tidak sakit di masa mendatang. Ada berbagai antibodi berbeda yang menyerang, atau menempel pada, bagian virus yang berbeda. Tes antibodi bisa mendeteksi keberadaan antibodi dalam serum selama beberapa hari hingga minggu setelah infeksi akut.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Ada dua jenis tes antibodi yakni antibodi anti-S yang menempel pada protein di permukaan virus disebut spike. Kedua, tes antibodi anti-N yang menempel pada lapisan dalam virus yang disebut nukleokapsid. Menurut CDC AS, tes positif untuk protein N menunjukkan infeksi Covid yang sembuh atau sebelumnya yang dapat terjadi sebelum atau setelah vaksinasi.

Berita Lainnya:
Korea Utara Bersiap Luncurkan Satelit Mata-Mata

Sebuah studi Agustus 2022 yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open menemukan bahwa 56 persen dari 210 orang dewasa dalam penelitian tersebut tertular virus Omicron, tetapi tetap tidak menyadari terinfeksi atau salah mengira gejala ringan mereka sebagai tanda infeksi lain. Para peneliti mencatat, kurangnya kesadaran akan terinfeksi dapat menjadi kontributor utama penularan virus Corona yang cepat di dalam masyarakat.

Selain itu, mereka yang tidak pernah terinfeksi coronavirus, bisa saja mengalami infeksi yang gagal. Dalam hal ini, ketika seseorang terpapar virus Corona, virus tersebut sudah masuk ke dalam tubuh untuk memulai infeksi, tetapi tubuh melawannya sebelum menimbulkan gejala.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi