Kamis, 25/04/2024 - 08:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Minimalisasi Perpecahan dan Ujaran Kebencian, BPIP Gaungkan Pancasila Melalui Medsos

ADVERTISEMENTS

Implementasi nilai Pancasila perlu diperkuat demi mengurangi banyaknya konten negatif

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

BEKASI — Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) berupaya untuk menggaungkan nilai-nilai Pancasila di era teknologi saat ini melalui media sosial. Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Prakoso mengatakan implementasi nilai-nilai Pancasila perlu kembali diperkuat untuk mengurangi banyaknya konten negatif yang beredar di berbagai platform media sosial.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Media sosial itu ada positif dan negatif. Bagaimana nilai-nilai Pancasila itu memaksimalkan (konten) yang positif dan mereduksi (konten) yang negatif melalui media sosial,” kata Prakoso dalam sambutannya di acara ‘Grand Design Kolaborasi Penguatan Nilai-Nilai Pancasila melalui Media Sosial’ di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (18/11/2022) lalu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Prakoso menjelaskan, banyaknya informasi yang beredar melalui media sosial bisa menyebabkan adanya polarisasi masyarakat. Kondisi inipun perlu diwaspadai bersama karena bisa berdampak pada perpecahan.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
BPIP: Nilai-Nilai Pancasila Mampu Jawab Tantangan Global

“Itu kenyataan yang perlu kita waspadai. Bagaimana Pancasila bisa mengantisipasi tadi. Apa yang harus kita lakukan bersama karena memang terpolarisasi,” ujar dia.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

BPIP, kata dia, berupaya untuk mengarahkan generasi muda agar kembali memiliki nilai-nilai Pancasila sebagai pandangan hidup dan ideologi negara.

Sementara itu, Direktur Sosialisasi dan Komunikasi BPIP, M Akbar Hadiprabowo menyampaikan, BPIP ingin menggerakkan masyarakat untuk menyebarkan konten-konten mulia di media sosial. Dengan adanya gerakan menyebarkan konten mulia ini diharapkan bisa mengurangi perpecahan masyarakat, penyebaran konten-konten hoaks, dan lainnya.

“Apalagi sekarang ini kan menuju Pemilu 2024, kami khawatir nanti akan terjadi friksi di media sosial, bagaimana pemilu sebelumnya ada istilah ‘kampret’, ‘cebong’, dan lainnya,” ujar dia.

Berita Lainnya:
Survei Indikator: Mayoritas Masyarakat Percaya Putusan MK Adil, Kecuali Etnis Minang

Akbar menyampaikan, pendalaman nilai-nilai Pancasila tidak bisa dilakukan dengan cara-cara yang biasa. Media sosial sebagai platform yang banyak digunakan oleh masyarakat di era teknologi saat ini, menjadi salah satu media yang efektif untuk mengganungkan kembali nilai-nilai Pancasila.

“Barangkali ada perubahan dengan gerakan masyarakat menggerakkan konten mulia sebagai salah satu solusi meminimalisir terjadinya hoaks dan konten pemecah kesatuan bangsa,” jelas dia.

Akbar khawatir, jika BPIP tidak turut mengambil bagian dari penggunaan media sosial, maka generasi masa depan akan lebih condong pada ujaran kebencian. Karena itu, BPIP juga siap berkolaborasi dan menggandeng berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk menghasilkan konten-konten yang lebih positif sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi