Rabu, 24/04/2024 - 04:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Berdzikir dengan Hati, Lisan, atau Keduanya? Ini Penjelasan Imam An-Nawawi

ADVERTISEMENTS

Dzikir mempunyai sejumlah keutamaan bagi para pelakunya

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA – Berdzikir adalah salah satu cara seorang Muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Untuk itu, sudah sepatutnya lisan setiap Muslim basah dengan ucapan-ucapan dzikir. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Namun bagaimana berdzikir yang tepat? Apakah berdzikir itu harus dalam hati ataukah dengan lisan (dilafalkan)? Ataukah boleh keduanya dilakukan? 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Imam An-Nawawi melalui kitabnya, Al-Adzkar, menjelaskan, dzikir boleh dilakukan dalam hati dan juga boleh dengan lisan. Namun dia berpendapat bahwa dzikir yang lebih utama yaitu yang dilakukan dengan lisan dan hati. 

ADVERTISEMENTS


Bila ingin mengerjakan salah satunya, maka lebih utama berzikir dalam hati. Meski begitu, seorang Muslim tidak pantas meninggalkan zikir lisan dan hati karena khawatir dianggap riya oleh orang lain. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Mengapa demikian? Karena seorang Muslim harus melakukan zikir lisan dan dzikir hati karena Allah SWT. Hal ini karena, sebagaimana riwayat dari Fudhail bin Iyadh, meninggalkan amal saleh karena manusia adalah riya. 

Berita Lainnya:
Doa Orang yang Berkeluarga Lebih Utama Dibanding Ibadah Seorang Bujang


Fudhail bin Iyadh berkata, “Meninggalkan amalan karena manusia adalah riya. Sedangkan beramal karena manusia adalah syirik. Sedangkan ikhlas itu jika Allah menyelamatkan engkau dari keduanya.” 


Jika setiap orang diberi kesempatan untuk mengamati perbuatan orang lain, lalu orang yang diamati itu malah menghindari prasangka yang tidak benar kepada dirinya, maka amal saleh yang seharusnya bisa dikerjakannya pun enggan dilaksanakan. Keutamaan amal saleh yang semestinya dilakukan menjadi sia-sia.


Itu artinya, seorang Muslim harus tetap melakukan amal shaleh dengan niat yang baik dan ikhlas karena Allah SWT, sekalipun ada prasangka-prasangka buruk orang-orang di luar sana. 


Dalam hal itulah, meninggalkan amal shaleh karena manusia bukan jalan yang ditempuh oleh hamba-hamba yang senantiasa ingin meningkatkan kedekatan dirinya kepada Allah SWT. 


Agar seorang Muslim merasa tenang dalam kehidupannya, dan terhindar dari rasa cemas, hendaknya menjaga ibadah dzikir. Karena dengan mengingat Allah SWT, ia akan memiliki hati yang tenteram. Allah SWT berfirman: 


الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

Berita Lainnya:
Rasulullah SAW Anjurkan Iktikaf Terutama Ramadhan, Ternyata Juga Amalan Para Nabi


“(Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram.” (QS Ar-Ra’d ayat 28) 


Dzikir merupakan amal ibadah terbesar yang dapat dikerjakan oleh setiap Muslim baik laki-laki maupun perempuan, untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi bersabda: 


كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ


“Ada dua pernyataan yang ringan di lidah, berat di sisik, dan dicintai Allah SWT, yaitu subhanallahiwa bihamdih, subhanallahul azim Allahi Al-`Aziimm.” (HR Bukhari)


Dalam riwayat Abdullah Bin Busr, dia berkata bahwa salah satu sahabat Nabi SAW berkata, “Ya Rasulullah. Saya kewalahan dengan begitu banyak ajaran Islam. Jadi beri tahu saya sesuatu yang mungkin saya pegang teguh.” Nabi SAW menjawab, “Jaga lidahmu tetap basah dengan mengingat Allah.” (HR Tirmidzi)


 


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi