Kamis, 25/04/2024 - 13:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EDUKASI
EDUKASI

Dosen UMM Beri Pendapat Terkait Terpilihnya Qatar Jadi Tuan Rumah Piala Dunia 2022

ADVERTISEMENTS

Qatar negara yang menggelontorkan dana paling besar sepanjang sejarah Piala Dunia

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

MALANG — Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Yunan Syaifullah, menilai tidak ada hal menarik dari sisi ekonomi dengan terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Tanpa adanya gelaran Piala Dunia 2022, Qatar sudah menjadi pelaku ekonomi besar di wilayah Timur Tengah.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Menurut dia, Qatar merupakan salah satu negara terkaya sebagai produsen minyak dunia. Selain itu,  Qatar juga memiliki pertumbuhan ekonomi 6,3  persen. “Dan Gross Domestic Product (GDP) mencapai 176 miliar dolar AS,” kata Yunan di Malang.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Jika dilihat secara teori pembangunan, keputusan Qatar sebagi tuan rumah perhelatan sepak bola yang diadakan setiap empat tahun sekali ini disebut teori terbalik. Jika dahulu negara besar yang mendominasi perekonomi dunia seperti Amerika Serikat dan Eropa, maka saat ini ada tren atau kecenderungan bahwa negara-negara yang tidak diperhitungkan bisa menjadi pemain.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Mahasiswa UNY Ungkap Pengalamannya Mengikuti MSIB

Menurut dia, pada dasarnya setiap negara yang menjadi tuan rumah dalam Piala dunia akan mengalami pola yang sama dari sektor ekonomi. Beberapa di antaranya seperti peningkatan pendapatan di industri travelling baik dari transportasi maupun perhotelan. Begitu pula dengan potensi terbukanya pasar baru di bidang merchandise atau brand global seperti Adidas, Nike, Puma dan lainnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Faktanya, Qatar menjadi negara yang menggelontorkan dana paling besar sepanjang sejarah Piala Dunia, yakni senilai 200 miliar dolar AS. Biaya yang fantastis itu merupakan bentuk harga diri bagi Qatar sebagai eksistensi negara penetrasi ekonomi. Selain itu,  juga sebagai pembuktian antitesa teori-teori pembangunan yang telah dibahas sebelumnya, bahwa negara-negara yang dianggap kecil juga bisa ikut andil dalam ekonomi dunia.

Berita Lainnya:
ITB Gelar Career Days, Beri Calon Alumni Peluang Kerja

Jika dilihat dari teori rasionalitas ekonomi, banyaknya dana yang dikeluarkan Qatar di Piala Dunia berdasarkan pada ego dan kepentingan. Dengan kata lain, Qatar sebagai pelaku ekonomi tidak hanya memiliki tujuan di aspek ekonomi saja, tetapi juga beriringan dengan kepentingan-kepentingan lain. “Contohnya seperti politik,” ucapnya dalam pesan resmi yang diterima Republika.

Menurut Yunan, ajang ini menjadi kesempatan bagi negara-negara untuk membuktikan kekuatannya, termasuk negara-negara yang tidak diperhitungkan sebelumnya. Apalagi melihat ada sederet negara besar yang gagal melaju ke putaran final Piala Dunia. Hal itu dikarenakan munculnya kejutan dari negara yang tidak memiliki tradisi sepakbola.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi