Kamis, 25/04/2024 - 16:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pakar: Gempa Cianjur Bukan dari Sesar Cimandiri

ADVERTISEMENTS

Pakar dari Puslit MKPI sebut gempa Cianjur bukan dari Sesar Cimandiri.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

SURABAYA — Peneliti senior dari Pusat Penelitian Mitigasi Kebencanaan dan Perubahan Iklim (Puslit MKPI) ITS, Amien Widodo menjelaskan gempa bermagnitudo 5,6 yang mengguncang Cianjur terjadi akibat lempeng tektonik yang bergerak dan menekan wilayah Indonesia sejak jutaan tahun lalu. Namun, kata dia, sumber gempa darat dari sesar aktif ini masih belum diketahui secara pasti.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Dirunut berdasarkan peta, berdekatan dengan Cianjur terdapat sesar Cimandiri yang membentang mulai dari Teluk Pelabuhan Ratu hingga Cianjur. Sesar ini pernah mengguncang Sukabumi pada 2001.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Namun, letak sesar yang berada jauh di sebelah utara tempat kejadian dipastikan bukan penyebab dari gempa Cianjur ini,” kata Amien, Rabu (23/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
BMKG: 81 Gempa Bumi Tektonik Getarkan Sulut dan Sekitarnya


Dosen Departemen Teknik Geofisika ITS itu menjelaskan, gempa merupakan suatu peristiwa yang tidak bisa diprediksi kemunculannya. Namun, berkaca dari peristiwa gempa yang kerap melanda beberapa daerah Indonesia, seharusnya bisa dijadikan acuan mitigasi. Mitigasi, kata Amien, dibagi menjadi dua jenis.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


“Yakni mitigasi struktural yang berfokus pada pembangunan infrastruktur dan mitigasi nonstruktural yang berfokus pada edukasi masyarakat,” ujarnya.


Amien kemudian menjelaskan pertolongan gempa berdasarkan hasil survei gempa Kobe 1995. Menurut survei tersebut, pertolongan berasal dari diri sendiri mencapai 35 persen, keluarga 32 persen, tetangga 28 persen, dan sisanya 5 persen dari luar. Dapat disimpulkan, tanggung jawab terbesar akan keselamatan kita berada pada diri sendiri.

Berita Lainnya:
Tips Ketika Terjebak Gempa Saat di Dalam Mobil


“Tanamkanlah pengetahuan tentang gempa agar bisa selamat,” kata Amien.


Amien juga berharap pemerintah untuk lebih memetakan sesar yang ada di Indonesia dan memberikan pemetaan bagaimana semestinya jarak dan model rumah dibangun. Amien mengatakan, gempa memang tidak membunuh, tetapi bangunanlah yang menyebabkan timbulnya korban sehingga pemetaan perlu dilakukan.


Amien juga berharap masyarakat bisa meningkatkan literasi kebencanaan. Ia mengingatkan, masyarakat jangan berpikir bahwasannya bencana merupakan takdir, azab, maupun kutukan.


“Penumbuhan pengetahuan akan ancaman di sekitar akan mengurangi risiko bencana,” kata Amien.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi