Jumat, 19/04/2024 - 04:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Pantesan 90 Persen Tambang Nikel Dikuasai Cina, Karena Xi Jinping Itu Kakak Besar?

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Pegiat media sosial Lukman Simandjuntak menyoroti anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Demokrat Zulfikar Hamonangan yang mencecar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif soal fakta bahwa 90 persen tambang nikel Indonesia dikuasai China.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Hal tersebut ditanggapi Lukman Simandjuntak melalui akun Twitter pribadi miliknya. Dalam cuitannya, Lukman Simandjuntak menyinggung soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bertemu dengan Presiden China Xi Jinping.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Baca Juga: Ahmad Dhani Beberkan Alasan Prabowo Subianto Gabung dalam Pemerintahan Jokowi, Ternyata Ada Ketakutan Gerindra Soal Ini

ADVERTISEMENTS

Lukman Simandjuntak mengatakan bahwa pernyataan dari anggota DPR ke Menteri ESDM seakan memperjelas soal Jokowi yang menyebut Xi Jinping dengan sebutan “kakak besar”.

“Pantesan skr disebut sbg Kakak Besar, wong 90 persen tambang nikel dikelola kakak,” ungkap Lukman Simandjuntak melalui akun Twitter pribadi miliknya, Rabu (23/11).

Berita Lainnya:
Mahasiswi Diduga Lompat dari Gedung Apartemen Laguna Tower Pluit, Ditemukan Sepucuk Surat

Sementara itu, Zulfikar menekankan jangan terlalu percaya diri Indonesia bisa menjadi produsen nomor satu baterai lithium jika hanya mengandalkan nikel.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pasalnya, penggunaan lithium adalah hal utama yang harus dipikirkan.

Ia menegaskan meski dibilang ada larangan ekspor bahan mentah, faktanya jika dicek di lapangan ada proses ekspor nikel besar-besaran. Zulfikar pun menyinggung Cina mengantongi pendapatan Rp450 triliun per tahun hasil dari nikel di Indonesia.

“90 persen tambang nikel yang ada di Indonesia itu dikuasai Cina, Pak Menteri. Bahkan, benar atau tidaknya, pajaknya pun dibebaskan 30 persen. Ini kebijakan-kebijakan yang aneh. Sementara, perusahaan-perusahaan pribumi banyak tersingkirkan, izin-izin mereka dicabut,” katanya dalam Rapat Kerja di Komisi VII DPR RI, Senin (21/11).

Berita Lainnya:
Polda akan Periksa Saksi Terkait Laporan Pendeta Gilbert Lumoindong

Lebih lanjut, Zulfikar menjelaskan bahwa sungguh aneh Cina bisa menguasai 90 persen tambang nikel hingga smelter di Indonesia. Sementara, orang pribumi tersingkir ketika tanah-tanah yang dipakai tersebut adalah tanah rakyat.

Kemudian, Arifin Tasrif mengatakan bahwa hilirisasi nikel adalah suatu kewajiban untuk meningkatkan nilai tambah dan penyerapan tenaga kerja Indonesia. Namun, ia tak buka suara soal pernyataan Zulfikar soal 90 persen tambang nikel di RI yang dikuasai Cina.

“Saat ini industri turunan dari nikel baru pada tahap nikel pig iron yang kita proses, kemudian kita masuk ke ferro nickel, dan arah hilirisasi kita nanti kita harus bisa menghasilkan precursor. Precursor adalah suatu bahan atau komponen yang mengandung nikel yang dibutuhkan untuk baterai,” jelas Arifin dalam rapat.

Sumber: wartaekonomi.

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi