Jumat, 19/04/2024 - 15:48 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Hubungan RI-Malaysia Semakin Kuat Usai Anwar Ibrahim Jabat PM

ADVERTISEMENTS

Anwar Ibrahim memiliki banyak kawan dekat di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Ketua dan Pendiri Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) Dino Patti Djalal menyambut penetapan Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri Malaysia yang baru. Hubungan Republik Indonesia (RI) dan Malaysia dinilai akan semakin akrab karena Anwar Ibrahim memiliki banyak kawan dekat di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


“Anwar Ibrahim itu sahabat Indonesia sejak lama, di masa senang dan susah, dia selalu banyak teman di Indonesia dan selalu datang ke Indonesia, dan menjalin silaturahmi secara rutin dengan pemimpin Indonesia baik di pemerintahan maupun luar pemerintahan,” ujar  mantan Wakil Menteri Luar Negeri pada Rabu (24/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
World Central Kitchen Tuntut Penyelidikan Independen Atas Serangan Israel


Dino melihat dengan terpilih Anwar Ibrahim sebagai perdana menteri akan disambut baik oleh semua sahabatnya di Indonesia. Keakraban ini pun akan memiliki dampak positif bagi hubungan kedua negara.


Hubungan Indonesia dan Malaysia, menurut Dino, saat ini berada dalam kondisi yang stabil dan berjalan dengan baik. Terlebih lagi Malaysia adalah negara tetangga yang memang memiliki mekanisme pertemuan rutin bagi lapisan pemerintahan dari tingkat pemimpin hingga menteri.


“Saya melihat tidak ada isu yang mengganggu, kalau ada terkait pekerja migran Indonesia, tapi sudah ada mekanismenya dan sistem yang menanganinya,” ujar Dino.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Israel Buat Status Klaim Banyak Disebut di Alquran Dibanding Palestina, Singapura Kesal


Dino lebih melihat tantangan antara kedua negara adalah memposisikan diri di kawasan. Kedua negara harus bisa memperkuat Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang saat ini diketuai oleh Indonesia.


Selain itu, Jakarta dan Kuala Lumpur pun bisa bekerja sama menangani krisis politik di Myanmar dan menyelesaikan masalah pengungsi Rohingya. “Malaysia dan Indonesia terkena dampaknya karena cukup banyak pengungsi Rohingya yang datang ke kedua negara,” ujar Dino. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi