Jumat, 19/04/2024 - 09:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kepala BNPB: 56.320 Rumah Rusak Pascagempa Cianjur

ADVERTISEMENTS

Warga meninggal pascagempa bumi terus bertambah datanya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Kepala BNPB Suharyanto menyampaikan untuk kerugian material rumah rusak pascagempa bumi di Cianjur Jawa Barat sebanyak 56.320 rumah. Rumah rusak itu terdiri dari rumah rusak berat 22.241 rumah, rumah rusak sedang 11.641 rumah, rumah rusak ringan 22.090 rumah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Tentu saja ini akan terus diverifikasi. Untuk rumah-rumah ini, didata dari mulai RT, RW, kepala desa, babinsa, babinkamtibmas, sampai dengan kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah),” kata Suharyanto, di Posko Tanggap Darurat, Kantor Bupati Cianjur yang diikuti secara daring, Rabu (23/11/2022).

ADVERTISEMENTS

“Kepala OPD-OPD ini juga sudah diperintahkan oleh Bapak Bupati, sudah dibagi, untuk ikut melaksanakan pendataan khususnya pada rumah-rumah warga yang rusak. Karena ini kalau segera bisa cepat, ini segera bisa kita perbaiki,” sambungnya.

Di samping itu juga, pemerintah mengerahkan dari perguruan tinggi. Sementara yang akan membantu adalah Universitas Suryakancana dan Universitas Putra Indonesia.

Berita Lainnya:
PDIP akan Ajukan Kembali Puan Maharani Jadi Ketua DPR 2024-2029

Selain perangkat daerah, tim dari Kementerian PUPR juga sudah turun langsung melaksanakan pendataan terhadap rumah warga yang rusak. Di samping rumah-rumah, ada infrastruktur juga yang rusak, sekolah ada 31 sekolah, tempat ibadah ada 124 unit, fasilitas kesehatan ada 3, dan gedung atau perkantoran ada 13.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Warga meninggal dunia pascagempa bumi di Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat masih terus bertambah. Data per Rabu (23/11/2022) pukul 17.00 WIB dilaporkan 271 orang meninggal dunia. Tercatat dari 271 korban jiwa, 37 persennya merupakan anak-anak.

“Persentasenya sekitar 37 persen. Jadi memang banyak anak-anak, tapi kalau dilihat keseluruhan tetap banyak di luar anak-anak,” kata Kepala BNPB Suharyanto di Posko Tanggap Darurat, Kantor Bupati Cianjur yang diikuti secara daring, Rabu (23/11/2022).

Berita Lainnya:
KPK Klaim tidak Ada Pelanggaran Etik dalam Laporan Jaksa Peras Saksi

Pada hari pertama dan kedua evakuasi, sebagian besar korban yang ditemukan adalah anak-anak berusia di bawah 15 tahun. Data tersebut terhimpun di Pusat Krisis Kesehatan.

Pada hari ini, tim SAR gabungan juga menemukan korban selamat seorang anak berusia 6 tahun. Korban selamat tersebut bernama Azka, ia ditemukan tertimbun reruntuhan di sebelah neneknya yang telah meninggal dunia.

“Hari ini, 6.000 personil tim SAR gabungan di lapangan menemukan empat korban hilang, tiga di antaranya meninggal dunia dan satu orang lainnya dinyatakan selamat,” ujarnya.

“Ditemukan terakhir umur 6 tahun anak-anak di samping neneknya yang sudah meninggal, sudah hari kedua ternyata juga bisa selamat. Artinya dalam gempa ini atau bencana ini maut tidak melihat usia dan apa yang melekat pada diri seorang manusia,” sambungnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi