Selasa, 23/04/2024 - 18:23 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kenapa Jokowi Kesusu dan Tidak Percayakan Nama Capres pada Pilihan Megawati?

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH –   Pernyataan Presiden Joko Widodo tentang sosok calon presiden berambut putih yang disampaikan dalam acara Gerakan Nusantara Bersatu yang digelar di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11), menuai kritik tajam dari internal PDI Perjuangan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Aktivis senior yang juga politisi PDIP, Bambang “Beathor” Suryadi menilai aneh pernyataan yang disampaikan Jokowi tersebut. Sebab, Jokowi terkesan ikut campur dalam penentuan calon presiden 2024 mendatang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Jokowi itu masa lalu, mau apa dia, kok cawe-cawe calon presiden 2024?” ujarnya kepada redaksi, Minggu (27/11).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Intervensi Jokowi Hambat Rekonsiliasi Mega-Prabowo

Lebih lanjut, Beathor bertanya-tanya tentang maksud di balik acara mengumpulkan relawan Jokowi di Senayan. Pasalnya, Jokowi kerap mengatakan ojo kesusu soal pencapresan, tapi dalam acara kemarin, lantang menyebut kriteria capres.

ADVERTISEMENTS

“Apa Jokowi ingin mendesak ketua umum (Megawati) agar merekomendasikan Ganjar Pranowo?” tanyanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Pengumpulan massa hingga ratusan ribu orang di satu titik merupakan hal yang mudah dilakukan. Terlebih, kata Beathor, jika ada sokongan dana yang besar.

Berita Lainnya:
Balon Udara Jatuh di Perumahan di Mungkid, Lima Rumah dan Satu Mobil Rusak

Namun yang jadi masalah adalah acara di Senayan tersebut sudah masuk pada narasi syarat dan figur calon presiden yang akan datang dan berbau kampanye.

“Jokowi ingin membenturkan kader PDIP dengan relawannya? Apa tidak kesusu? Mengapa tidak kita percayakan saja kepada Bu Mega Ketum PDIP?” tanyanya.

“Kita selama ini sudah fatsun dan loyal menunggu keputusan ketum. Dengan jargon kader tegak lurus,” tutup Beathor. 

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi