Jumat, 26/04/2024 - 01:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALPALESTINA

Dituduh Israel Sakiti Warganya, Remaja Palestina Ditangkap tanpa Bukti

ADVERTISEMENTS

Israel melakukan penahanan terhadap sejumlah warga Palestina tanpa bukti

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

TEL AVIV – Pengadilan Israel mengeluarkan putusan membebaskan Shadi Khoury setelah enam pekan ditahan di Penjara Damon, selatan Haifa. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


Namun, pengadilan memutuskan untuk tetap menahan remaja berusia 16 tahun itu di dalam tahanan rumah selama menunggu proses persidangan. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Ahad (27/11/2022), pengadilan Israel juga telah memerintahkan pembebasan bersyarat untuk dua anak di bawah umur tetapi tetap menahan tiga anak di bawah umur. 

ADVERTISEMENTS


Bulan lalu polisi Israel menggerebek rumah Khoury, dan beberapa remaja laki-laki usia 14-16 tahun. Polisi Israel mencurigai mereka menyebabkan gangguan dan berusaha menyakiti warga Israel di Beit Hanina di Yerusalem Timur yang diduduki. 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil


Para remaja itu pun menghadapi dakwaan di bawah ‘klausul teror’, yang bisa menjatuhkan hukuman berat ke mereka. 

Berita Lainnya:
Parlemen Eropa Setujui Reformasi Migrasi yang Sebelumnya Ditentang


Khoury dan lainnya diinterogasi oleh polisi tanpa kehadiran orang tua atau pengacara mereka, bertentangan dengan aturan. 


Menurut konselor yang menangani kasus tersebut, mereka bahkan memperoleh pengakuan dari beberapa anak di bawah umur. 


Khoury sekarang menghadapi dakwaan karena menyebabkan gangguan dan memukul kendaraan seorang Israel. Khoury dengan tegas membantah tuduhan itu. 


“Shadi tidak mengakui apapun,” kata Rania Elias, ibu Shadi, kepada The New Arab. “Jaksa bersikeras tidak mengirim anak-anak itu ke tahanan rumah.”


Petugas interogasi Israel sering mengabaikan aturan yang dirancang untuk melindungi anak di bawah umur dengan memberi tahu hakim bahwa kehadiran pihak ketiga, seperti orang tua atau pengacara, dapat menghambat jalannya interogasi. Konselor mengatakan, polisi Israel memukuli anak-anak yang terlibat dalam kasus ini selama tahap penangkapan dan di dalam kantor polisi.

Berita Lainnya:
Cegah Eskalasi Konflik, Rusia Serukan Iran dan Israel Tahan Diri


Baru-baru ini, Pengadilan di Be’er Shiva (Be’ir al-Sabae) memperpanjang kurungan isolasi tahanan Palestina berusia 20 tahun bernama Ahmed Manasra dengan tambahan empat bulan berdasarkan bukti rahasia, pusat hukum untuk hak minoritas Arab di Israel, Adalah.


Akibatnya, Manasra mengalami gangguan jiwa. Dokter telah memperingatkan bahwa mengurung seseorang dengan kondisi kesehatan mental di sel isolasi dapat memperburuk situasinya. 


Manasra menjalani hukuman penjara sembilan setengah tahun setelah dinyatakan bersalah atas percobaan pembunuhan pada 2014 pada usia 13 tahun.


Sementara itu Kantor kejaksaan Israel berdalih bahwa isolasi diperlukan untuk memastikan keamanan Manasra dan tahanan lainnya dan untuk menjaga ketertiban dan disiplin di penjara. 


Lembaga hukum Adalah menegaskan bahwa menahan Manasra di sel isolasi sama dengan penyiksaan.


Sumber: https://www.newarab.com/news/palestinian-prisoner-shadi-khoury-stay-under-house-arrest


 


(Umar Mukhtar)


 

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi