Rabu, 24/04/2024 - 22:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Rusia Tegaskan Masih Kuasai PLTN Zaporizhzhia

ADVERTISEMENTS

Pemerintah Ukraina sebelumnya menyebut terdapat tanda pasukan Rusia tinggalkan PLTN.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 KIEV — Pemerintah Kota Enerhodar yang ditempatkan Rusia mengatakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia masih dikuasai Rusia. Hal ini disampaikan setelah pejabat senior Ukraina mengatakan pasukan Rusia bersiap meninggalkan PLTN itu.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Media dengan aktif menyebarkan berita palsu Rusia berencana untuk mundur dari Enerhodar dan meninggalkan (PLTN), informasi ini tidak benar,” kata pemerintah yang didukung Rusia di aplikasi kirim pesan Telegram, Selasa (28/11/2022).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Zelenskyy Sebut Tanpa Bantuan AS, Pasukan Ukraina Terpaksa Mundur Perlahan


Pada Ahad (27/11/2022) kemarin kepala perusahaan energi nuklir milik pemerintah Ukraina mengatakan terdapat tanda-tanda pasukan Rusia mungkin bersiap pergi dari PLTN Zaporizhzhia. Rusia menduduki PLTN itu tidak lama setelah mereka mulai invasi ke Ukraina.

ADVERTISEMENTS


Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pada pekan lalu pasukan Ukraina menghancurkan enam unit peralatan militer Rusia dalam pertempuran di dekat Enerhodar. Militer Ukraina mengatakan sekitar 30 tentara Rusia juga terluka dalam pertempuran itu.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
AS-Inggris dan Yordania Cegat Drone dan Rudal Iran menuju Israel


Laporan dari medan pertempuran tidak dapat diverifikasi secara mandiri.


Banyak pegawai PLTN Zaporizhzhia yang tinggal di dekat Kota Enerhodar. Rusia menduduki kota itu sejak awal invasi.


Pada September lalu Presiden Vladimir Putin menganeksasi Donetsk, Luhansk, Kherson dan Zaporizhzhia dari Ukraina. Pasukan Rusia mengklaim sebagian wilayah-wilayah itu, Ukraina dan sekutu-sekutu Baratnya mengecam aneksasi Rusia sebagai tindakan ilegal.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi