Selasa, 23/04/2024 - 19:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Tawakal yang Sebenarnya akan Mendatangkan Rezeki

ADVERTISEMENTS

Tawakal adalah kesadaran hati bahwa rezeki datangnya dari Allah SWT.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Muslim yang percaya kepada Allah SWT dan Rasul-Nya, tidak perlu khawatir tentang urusan perkara dunia (rezeki). Orang yang beriman cukuplah bertaqwa kepada Allah tanpa memikirkan urusan rezeki yang berlebihan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA


“Sebenarnya rezeki itu menjadi cukup dengan tawakal. Engkau dianjurkan untuk bertawakal kepada Allah pada sumber-sumber rezeki dan semua kebutuhan dunia,” tulis Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Minhajul Abidin. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah


Imam Ghazali menyampaikan tawakal adalah kepasrahan hati secara totalitas kepada Allah, mengeyampingkan selain Allah. Tawakal adalah rasa keterpaduan hati seorang hamba kepada Allah pada hal-hal positif serta meninggalkan ketergantungan kepada selain Allah.

ADVERTISEMENTS


Dan berkata Syaikh Al-Imam Abu Umar rahihumulllah. “Tawakal dan ta’alluq adalah dua sifat hati. Tawakal lawan dari kata ta’aluq.”

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Jaminan Allah akan Memberikan Seluruh Rezeki Setiap Hamba Sebelum Kematian


Tawakal adalah kesadaran hati bahwa rezeki untuk kekuatan badan datangnya dari Allah SWT. Sedangkan ta’aluq adalah kebalikannya bahwa rezeki untuk kekuatan badan datangnya dari selain Allah. 


Menurut Imam Ghazali, antara tawakal dan ta’aluq berasal dari asal yang satu yaitu meyakinkan dalam hati bahwa rezeki untuk kekuatan badan dan berkecukupannya kebutuhan datangnya hanya dari Allah SWT bukan dari selain Allah, juga bukan dari proses harta dunia bukan pula dari sebab-sebab tertentu. 


Jika Allah berkehendak datangnya rezeki dengan perantara sebab-sebab tertentu atau dengan proses alam maka Allah akan mengijinkan perantara tersebut. Dan jika tidak menggunakan perantara tersebut, maka Allah pun akan mendatangkan rezeki dengan qudratnya kemampuannya. 

Berita Lainnya:
Puasa Sunnah Syawal 6 Hari, Apakah Harus Dilakukan Secara Berurutan atau Terpisah?


Imam Ghazali mengatakan jika keyakinan itu tertanam dan terpatri dalam hati, hati kalian menjadi tenang dan menjadikan kita tidak tergantung dengan bantuan makhluk segala yang diciptakan Allah. “Dan inilah sesungguhnya yang dimaksud dengan tawakal,” katanya.


Adapun benteng tawakal yang mendorong terwujudnya tawakal yang sesungguhnya adalah dengan mengingat-ingat akan jaminan dari perlindungan Allah, mengingat-ingat akan keagungan dan kesempurnaan Allah, ilmu-Nya, kudrat-Nya. Maha Suci Allah dari sifat tidak sempurna syahwat, ketidakmampuan. 


“Apabila manusia selalu menekuni zikir akan keagungan Allah seperti tersebut di atas, makan zikir itu akan mengantarkannya kepada tawakal yang sesungguhnya dalam urusan rezeki,” katanya.


 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi