Jumat, 19/04/2024 - 06:43 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Diskusi Tantangan Moderasi Beragama Awali Pembukaan Konferensi Islam ASEAN 2022

ADVERTISEMENTS

Ada enam tantangan yang tengah dihadapi Indonesia sebagai sebuah bangsa.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

NUSA DUA–Kementerian Agama RI bekerja sama dengan Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan Kerajaan Arab Saudi menggelar 2nd ASEAN Countries Conference in Indonesia 2022.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS

Konferensi diikuti 140 peserta dari negara-negara ASEAN dengan menghadirkan narasumber para pimpinan ormas Islam, tokoh agama, dan akademisi dari Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Singapura, Thailand, Filipina, Laos, Myanmar, Vietnam, dan Arab Saudi.

 

“Khairu Ummah” atau Umat Terbaik menjadi tema besar Konferensi Islam ASEAN ke-2 yang dihelat di Nusa Dua, Bali, 21-23 Desember 2022.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Sebelum dibuka Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin, 2nd ASEAN Countries Conference in Indonesia 2022 diawali dengan sesi dialog bertajuk Khairiyatul Ummah fil ‘Ilmi wal ‘Amal atau Menuju Ummat Terbaik dalam Pengetahuan dan Amal.

Berita Lainnya:
Ribuan Wisatawan Padati Objek Wisata Pantai Selatan Kabupaten Sukabumi

 

Sesi awal ini menghadirkan narasumber, yaitu:Prof. Dr. Muhammad bin Umar Bazmol, Prof. Dr. Phil. H. Kamaruddin Amin, MA,  Prof. Dr. Muhammad bin Fahd Al Farih, Syeikh Sa’ad bin Syayim Al Anzi, dan Dr. Abdullah Al Jadi’.

 

Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dalam paparannya menyampaikan tantangan harmoni sosial dan moderasi beragama di depan ratusan delegasi. Menurut Guru Besar Ilmu Hadist UIN Alauddin Makassar ini, setidaknya ada enam tantangan yang tengah dihadapi Indonesia sebagai sebuah bangsa.

 

“Mulai dari tantangan antarumat beragama, tantangan digital, praktik penyelenggaraan negara, dan politik identitas dalam kontestasi politik praktis,” kata Kamaruddin Amin di Nusa Dua, Bali, seperti dikutiplaman resmi Kemenag, Kamis (22/12/2022).

 

“Kita juga sedang menghadapi tantangan melunturnya karakter dan nilai kebangsaan serta beberapa tantangan paham keagamaan,” sambungnya.

Berita Lainnya:
Kemenag Rilis Al-Qur’an Terjemahan Bahasa Gayo

 

Terkait tantangan paham keagamaan, Profesor jebolan Universitas Bonn, Jerman ini menyebutkan adanya indikasi kegamangan pandangan terkait hubungan agama dan negara serta bermunculannya ideologi transnasional dalam kehidupan beragama.

 

“Berbagai tantangan itu, kita yakini akan bisa dihadapi dengan Moderasi Beragama yang terus kita diseminasikan. Paham keagamaan moderat dan toleran dipilih oleh bangsa Indonesia yang menjadikan Pancasila sebagai landasan negara,” tandasnya.

 

Kamaruddin juga menekankan pentingnya sinergi dengan seluruh komponen bangsa. Secara khusus, pria yang akrab disapa Prof Kamar ini mengapresiasi peran Ormas Islam dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

 

“Ormas Islam merupakan mitra strategis pemerintah dalam berbagai program kebangsaan. Kehadiran Ormas Islam sangat instrumental dalam membentuk pemahaman masyarakat yang toleran dan moderat,” katanya.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi