Jumat, 19/04/2024 - 16:42 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Keunggulan Demografi Palestina Dinilai Membuat Israel Cemas

ADVERTISEMENTS

Lebih dari sepertiga penduduk Palestina berusia di bawah 15 tahun.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

RAMALLAH — Biro Pusat Statistik Palestina merilis hasil sensus 2022. Menurut Pakar Politik Palestina Ghassan Al-Khatib, hasil sensus tersebut akan membuat para pemimpin Israel khawatir. Dia mengatakan, selama ini orang-orang Israel terus-menerus khawatir tentang keunggulan demografi Palestina.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Karena mereka menginginkan kendali atas orang-orang Palestina, namun, pada saat yang sama, mereka menginginkan masyarakat Yahudi yang murni. Fakta terpenting adalah kami setara dengan Yahudi dalam hal demografi,” kata Ghassan Al-Khatib, dilansir Arab News, Sabtu (31/12/2022).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Metode yang Dilakukan Pada Sidang Isbat untuk Menentukan 1 Syawal

Survei sensus menunjukkan tingkat pertumbuhan yang tinggi di antara warga Palestina dan setengah dari mereka adalah bagian dari diaspora yang tinggal di luar Palestina. Angka tersebut juga menunjukkan masyarakat Palestina masih muda, dengan lebih dari sepertiga penduduknya berusia di bawah 15 tahun.

Al-Khatib mengatakan Israel tidak dapat menyerahkan Tepi Barat karena alasan politik tetapi juga tidak dapat mencaploknya karena alasan demografis. Tentu ini memalukan bagi Israel.

Berita Lainnya:
4 Gambaran Pengadilan Akhirat yang Diabadikan dalam Alquran

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Ada kontradiksi besar antara aspek demografis dan prinsip demokrasi di Israel,” ujarnya.

Survei menunjukkan sekarang ada sekitar 14,3 juta warga Palestina di seluruh dunia. Dari jumlah tersebut, 5,4 juta berada di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Ini meningkat 2,4 persen dari tahun sebelumnya. Sementara 1,7 juta berada di Israel, 6,4 juta di negara-negara Arab dan 761 ribu di tempat lain di dunia.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi