Kamis, 25/04/2024 - 19:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Partai Ummat: Reformasi Jilid II Agenda Mendesak 

ADVERTISEMENTS

Partai Ummat menilai reformasi agenda mendesak untuk segera diwujudkan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA – Ketua Umum Partai Ummat, Ridho Rahmadi, menyatakan reformasi jilid II adalah agenda mendesak yang harus segera diwujudkan. Pasalnya, berbagai capaian dalam Reformasi 1998 sudah mulai tergerus.  

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Ridho menjelaskan, Reformasi 1998 merupakan prestasi besar karena telah berhasil membawa perubahan di Indonesia. 

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Menurut seorang profesor dari Australia bernama Thomas Power, kata dia, terdapat tujuh capaian reformasi.  

ADVERTISEMENTS

Pertama, berhasil menarik angkatan bersenjata dari politik. Kedua, membentuk sistem kepartaian yang tidak lagi dibatasi jumlahnya. Ketiga, mewujudkannya Pemilu yang Luber Jurdil dan dilaksanakan setiap lima tahun sekali.  

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Keempat, tumbuhnya media-media independen dengan cepat. Kelima, terjadinya reformasi hukum dan peradilan. 

Keenam, terbukanya ruang masyarakat untuk bersuara dan berekspresi. Terakhir, terwujudnya desentralisasi yang memberikan otoritas politik kepada kepala-kepala daerah.  

Capaian-capaian tersebut, kata Ridho, kini telah tergerus karena grafiknya terus menurun. Selain itu, kini telah terjadi kehancuran ekologi dan kehancuran sumber daya alam yang semakin mengerikan.  

Berita Lainnya:
Geger! Polda Jabar Sita Ratusan Senjata Ilegal dan Ribuan Peluru yang Disuplay dari China

Karena itu, Ridho mengajak para keder Partai Ummat untuk tidak diam saja membiarkan capaian reformasi terus tergerus. 

Para kader harus mengajak semua anak bangsa untuk melawan kezaliman dan menegakkan keadilan multi dimensional di republik ini.  

“Dan dengan demikian, Reformasi Jilid II adalah agenda mendesak bangsa Indonesia,” kata Ridho saat menyampaikan pidato politiknya dalam acara tasyakuran kelulusan Partai Ummat sebagai peserta Pemilu 2024, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Ahad (1/1/2023).  

Hanya saja, Ridho tidak menjelaskan bagaimana cara konkret yang akan dilakukan partainya untuk melakukan reformasi jilid II itu. 

Lebih lanjut, terkait upaya yang akan dilakukan agar partainya bisa masuk parlemen, Ridho menyebut pihaknya akan berupaya mendulang suara di kantong-kantong pemilih di Pulau Jawa. Prioritas kedua adalah suara pemilih di Pulau Sumatra.  

Baca juga: Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat

Ridho menambahkan, pihaknya ingin mendapatkan suara lebih besar dibandingkan Partai Amanat Nasional (PAN) dalam gelaran Pemilu 2024. Partai Ummat dan PAN sama-sama didirikan oleh Amien Rais.  

Berita Lainnya:
Sidang Sengketa Pilpres, Ahli Hukum Administrasi: Pencalonan Gibran Tidak Sah

“Kita berjuang untuk lebih besar dari itu. Insya Allah tidak terlalu melihat hal-hal yang kecil, Insya Allah,” kata Ridho ketika ditanya apakah partainya bisa menggerus suara PAN lantaran dianggap punya ceruk pemilih yang sama.  

Untuk diketahui, KPU RI akhirnya menetapkan Partai Ummat sebagai peserta Pemilu 2024 pada Jumat (30/12/2022) lalu. Partai berlogo perisai bintang itu bisa ikut pemilu setelah berhasil memenuhi syarat keanggotaan dalam proses verifikasi faktual ulang di dua provinsi.  

Pelaksanaan verifikasi ulang ini merupakan kesepakatan antara KPU RI dan Partai Ummat dalam forum mediasi Bawaslu RI beberapa waktu lalu. 

Mediasi digelar sebagai tindak lanjut atas gugatan Partai Ummat terhadap keputusan KPU RI tanggal 14 Desember yang menyatakan Partai Ummat tidak memenuhi syarat untuk menjadi peserta Pemilu 2024.     

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi