Kamis, 25/04/2024 - 02:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Ekonom Ingatkan Inflasi Inti Berpotensi Menguat Setelah PPKM Dicabut

ADVERTISEMENTS

Naiknya inflasi inti juga akan didorong oleh meningkatnya harga emas.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengingatkan inflasi inti berpotensi menguat seiring pencabutan kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Inflasi inti diprediksi akan terus menguat seiring dengan keputusan pemerintah untuk mencabut kebijakan PPKM, yang selanjutnya akan mendorong mobilitas masyarakat dan permintaan,” kata Faisal dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Senin (2/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Selain itu, naiknya inflasi inti juga akan didorong oleh meningkatnya harga emas pada periode perlambatan ekonomi global dan normalisasi moneter (tapering-off) yang sedang berlangsung.

ADVERTISEMENTS

Inflasi inti, tidak termasuk volatile food dan administered prices, tercatat berada di angka 3,36 persen year on year (yoy) pada Desember 2022. Angka itu, mencapai level tertinggi selama enam tahun terakhir seiring membaiknya mobilitas dan permintaan masyarakat.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Menkeu: Transisi Energi Hadapi Kompleksitas Politik dan Sosial

 

Dengan demikian, menurut Faisal, operasi pasar perlu dilanjutkan. Koordinasi yang solid antara regulator sebagai upaya menjaga harga pangan dan pengendalian pasokan yang fluktuatif pun diteruska.

“Harga beras, komoditas pangan dengan pangsa tertinggi inflasi, memiliki kecenderungan meningkat dalam beberapa bulan terakhir,” kata Faisal.

Dia memperkirakan inflasi utama akan mereda tapi tetap di atas target setidaknya hingga semester I 2023. Inflasi utama baru akan melemah menuju kisaran target 2-4 persen (yoy) pada semester II 2023.

Berita Lainnya:
Standar Rekrutmen Disebut Kelewat Tinggi, KAI Beri Penjelasan

“Inflasi utama diperkirakan melemah, di tengah base effect yang rendah di semester II 2022 dan dampak lanjutan dari kenaikan harga BBM bersubsidi terhadap barang dan lainnya layanan, yang terlihat benar-benar berkurang pada semester II 2023,” kata Faisal.

Inflasi utama secara tahunan tercatat di angka 5,51 persen (yoy) pada Desember 2022 atau masih di atas target Bank Indonesia yang di kisaran 2-4 persen (yoy).

Pemerintah secara resmi mencabut kebijakan PPKM terkait pandemi Covid-19 setelah Presiden Joko Widodo mengumumkannya melalui konferensi pers di Istana Negara, Jakarta, pada Jumat, 30 Desember 2022.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi