Liverpool Suram, Carragher Ajukan Pertanyaan Ini

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Liverpool kesulitan karena apa?

ADVERTISEMENTS

 LIVERPOOL — Liverpool menelan kekalahan 1-3 di kandang Brentford pada lanjutan Liga Primer Inggris, Selasa (3/1/2023) dini hari WIB. Pertahanan Liverpool yang buruk membuat mereka harus membayar mahal melawan set-piece cerdik Brentford. Jamie Carragher menyarankan komite transfer di klub – termasuk manajer – perlu menyalahkan tim yang tersesat.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Ibrahima Konate mencetak gol bunuh diri dari satu sepak pojok dan Yoane Wissa mencetak dua gol yang dianulir karena offside, tapi tetap bisa memastikan tuan rumah unggul 2-0 sebelum paruh waktu. Sementara itu, Darwin Nunez menambah katalog peluangnya yang terbuang sia-sia di depan gawang. 

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Alex Oxlade-Chamberlain membalaskan satu gol untuk Liverpool setelah turun minum, tetapi Bryan Mbeumo membawa Brentford kembali unggul dua angka. Mereka sekarang telah kehilangan 23 poin sejauh musim ini – satu poin lebih banyak dari yang mereka lakukan sepanjang musim lalu.

ADVERTISEMENTS

“Itu telah menjadi tema Liverpool sepanjang musim. Begitu intensitas permainan meningkat, mereka tidak bisa mengatasinya,” kata Carragher dikutip dari Independent, Selasa (3/1/2023).

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Dengan keras, Carragher menilai Liverpool perlu memainkan jenis permainan yang lebih lambat karena begitu tempo permainan berjalan cepat mereka tidak dapat mengikutinya. Menurutnya, Liverpool memiliki masalah sepanjang musim melawan tim yang mengandalkan fisik.

ADVETISEMENTS

“Ini adalah tim, jangan lupa, yang dengan bangga mengatakan bahwa intensitas adalah identitas kami. Tapi mereka tidak dapat mengatasinya lagi saat ini. Sepertinya tim yang menua akan segera berakhir,” kata Carragher. 

Carragher sangat vokal saat menilai lini tengah Liverpool, yang banyak dikritik musim ini. Tapi ia menilai kesalahan utama Liverpool adalah tidak memiliki pemain yang mampu menghentikan laju pemain lawan saat melakukan serangan balik. “Mereka membutuhkan seorang pemain untuk menghentikan lawan yang datang tepat melalui mereka,” ujarnya. 

“Komite transfer dan Juergen Klopp telah dipuji lebih dari departemen pencari bakat atau rekrutmen mana pun di dunia sepakbola. Tapi malah membiarkan tim yang bersaing memperebutkan trofi musim lalu, kini berjuang untuk empat besar karena lini tengah hanya memiliki satu rekrutan dalam empat tahun, mereka benar-benar kehabisan tenaga. Bagaimana hal itu bisa sampai terjadi?” tanyanya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version