Rabu, 24/04/2024 - 12:11 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Sempat Hampir Naik, Pemerintah Bantu Pertamina Jaga Harga Pertamax

ADVERTISEMENTS

Harga minyak dunia terus mengalami tren penurunan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan, harga BBM nonsubsidi seperti Pertamax memang sudah seyogianya turun. Hal ini mengacu pada penurunan harga minyak dunia yang terus mengalami tren penurunan terutama sejak pertengahan tahun lalu. Meski begitu, ketika harga minyak dunia naik, Erick mengatakan, pemerintah tak serta merta mentransfernya ke harga jual Pertamax.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kita semua, pada saat harga bahan pokok naik, Pertamina itu tidak menaikkan harga (Pertamax), padahal harga pasar (naik) dari Januari sampai Agustus (2022) lalu,” ujar Erick saat melakukan peninjauan di SPBU Pertamina 31.128.02 Jalan MT Haryono, Jakarta, Selasa (3/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Bandara Ngurah Rai Dapat Tambahan Maskapai Rute India

Selama periode tersebut, lanjut Erick, pemerintah tetap membantu melalui Pertamina senilai Rp 10 triliun untuk menjaga harga Pertamax tetap terjangkau. Erick menyebut hal ini bukti konkret bahwa pemerintah hadir untuk membantu masyarakat. 

ADVERTISEMENTS

“(Pertamax) ini BBM harga pasar sebenarnya, jadi bukan BBM yang dibantu pemerintah. Itu pun pemerintah membantu melalui Pertamina sampai Rp 10 triliun dari Januari sampai Agustus 2022. Baru, waktu itu ada kenaikan,” ucap Erick.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Saat ini, lanjut Erick, pemerintah memutuskan kembali menurunkan harga jual Pertamax dari Rp 13.900 per liter menjadi Rp 12.800 per liter menyusul penurunan harga minyak dunia yang menyentuh 79 dolar AS per barel. Sebelum memutuskan, Erick telah melakukan pembahasan bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Dirut Pertamina Nicke Widyawati pada akhir tahun. 

Berita Lainnya:
Pertamina-Bakrie Group Kembangkan Infrastruktur Riset di IKN

Erick mengatakan, koordinasi antarpemangku kebijakan merupakan hal yang harus dilakukan mengingat peran vital Pertamina dalam menyalurkan BBM ke seluruh Indonesia.

“Kalau ada perubahan harga di Pertamina yang merupakan market paling besar itu turunannya tidak seperti yang kelola hanya lima SPBU. Pertamina ada kilang hingga SPBU. Prosesnya perlu waktu tapi itu pun kita sudah percepat,” kata Erick. 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi