Rabu, 24/04/2024 - 21:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Junta Myanmar Kecam Negara yang Campur Tangan Urusan Dalam Negeri

ADVERTISEMENTS

Myanmar puji aksi negara-negara yang membantu secara positif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

  NAYPYIDAW — Kepala junta Myanmar pada Rabu (4/1/2023) mengecam negara-negara karena campur tangan urusan dalam negeri Myanmar. Junta juga memuji negara seperti China, India, dan Thailand yang turut membantu bekerja sama secara positif.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa negara dan organisasi internasional dan regional serta individu yang secara positif bekerja sama dengan kami di tengah semua tekanan, kritik, dan serangan,” kata Jenderal Senior Min Aung Hlaing dalam pidato di hari kemerdekaan ke-75.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Kami bekerja sama erat dengan negara-negara tetangga seperti China, India, Thailand, Laos, dan Bangladesh dan kami akan bekerja sama untuk stabilitas dan pembangunan perbatasan,” ujarnya menambahkan dalam dalam pidato yang disiarkan televisi dari parade hari nasional di ibu kota Naypyidaw.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Rakyat Dunia Semakin Sadar Siapa Israel, Aktivis Pro Palestina Brussel Tuntut Setop Perang

Mengacu pada tekanan internasional, Min Aung Hlaing mengecam negara-negara maupun organisasi yang berniat mencampuri urusan dalam negeri Myanmar.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Amerika Serikat, Uni Eropa, dan negara seperti Inggris dan Kanada, telah memberlakukan sanksi terhadap militer Myanmar dan individu yang dianggap telah membantu junta berkuasa.

Dalam teguran lebih lanjut, Dewan Keamanan PBB bulan lalu mengadopsi resolusi pertamanya di Myanmar dalam 74 tahun, menuntut diakhirinya kekerasan dan agar junta membebaskan semua tahanan politik. Dewan Keamanan PBB tetap terpecah tentang bagaimana menangani krisis Myanmar.

China dan Rusia menentang tindakan keras. Mereka juga sama-sama abstain dari pemungutan suara bulan lalu atas sebuah resolusi, bersama dengan India. Kendati begitu, junta tetap mempertahankan dukungan internasional.

Berita Lainnya:
Israel Sudah Bunuh 34 Ribu Warga Palestina, AS Berencana Kasih Bantuan Senjata Lagi

Thailand juga menjadi tuan rumah pembicaraan regional bulan lalu untuk membahas krisis tersebut, termasuk penampilan internasional yang jarang dilakukan oleh para menteri junta. Pertemuan bahkan ketika beberapa anggota kunci Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) yang vokal mengkritik junta, tidak hadir.

ASEAN memimpin upaya perdamaian diplomatik di Myanmar. Para jenderal Myanmar telah dilarang dari pertemuan-pertemuan penting blok itu karena gagal memenuhi janji untuk memulai pembicaraan dengan lawan yang terkait dengan pemerintahan terguling Aung San Suu Kyi.

Pihak berwenang biasanya membebaskan beberapa tahanan untuk menandai hari ketika Myanmar mendeklarasikan kemerdekaan dari kekuasaan Inggris. Namun, belum jelas apakah militer akan membebaskan tahanan politik kali ini.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi