Sabtu, 20/04/2024 - 16:54 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Biden, Kishida akan Bertemu di Washington pada 13 Januari

ADVERTISEMENTS

Pertemuan Biden-Kishida bertujuan memperdalam hubungan kedua negara.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat Joe Biden akan bertemu Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida di Washington pada 13 Januari. Pertemuan ini untuk memperdalam hubungan antara kedua negara, kata kantor presiden AS, Gedung Putih.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Gedung Putih juga mengatakan bahwa Biden dan Kishida akan membahas berbagai masalah, mulai dari ancaman rudal balistik dan nuklir Korea Utara hingga upaya menjaga perdamaian di Taiwan.

ADVERTISEMENTS

Kedua pemimpin sebelumnya pernah mengadakan pembicaraan beberapa kali, termasuk saat Biden berkunjung ke Jepang tahun lalu. Namun, lawatan Kishida bulan ini akan menjadi kunjungan pertamanya ke ibu kota AS sejak ia menjabat sebagai perdana menteri Jepang pada Oktober 2021.

Pertemuan Biden dan Kishida tersebut akan berlangsung setelah pemerintah Jepang pada Desember 2022 memutuskan untuk secara signifikan meningkatkan anggaran pertahanan dan kemampuan serangan jarak jauh.

Berita Lainnya:
Peretas Jual Data Pertahanan Israel Seharga 50 Bitcoin

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Keputusan itu diambil Jepang sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan pencegahan di tengah sikap China yang semakin agresif serta uji coba rudal Korea Utara yang terus berlanjut.

Biden akan menegaskan kembali dukungan “penuh” untuk Strategi Keamanan Nasional Jepang, yang baru-baru ini dirilis. Strategi baru itu menandai perubahan besar dalam kebijakan keamanan negara sekutu utama AS itu di bawah Konstitusi yang beraliran cinta perdamaian pascaperang.

Biden juga akan menunjukkan dukungan untuk Presidensi G7 yang dipegang Jepang tahun ini, kata Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre dalam pernyataan.

Dukungan, katanya, juga akan disampaikan Biden terkait masa jabatan Jepang, yang baru saja dimulai, sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Jean-Pierre menyebutkan bahwa AS dan Jepang telah bekerja sama selama setahun terakhir untuk memajukan “Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka” dan memperluas kerja sama dalam berbagai bidang, termasuk teknologi yang sangat penting. Untuk itu, kata dia, para pemimpin kedua negara “akan merayakan kekuatan aliansi AS-Jepang yang belum pernah terjadi sebelumnya dan akan menetapkan arah untuk kemitraan mereka di tahun mendatang.”

Berita Lainnya:
Prabowo Terpilih sebagai Presiden dengan Suara Terbesar di Dunia, Lampaui Joe Biden

Perang Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina serta “upaya untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan” juga akan menjadi agenda pembicaraan, menurut pernyataan Gedung Putih.

Masih ada kekhawatiran bahwa Taiwan berpotensi menjadi titik panas militer di Indo-Pasifik. Beijing menganggap pulau yang memiliki pemerintahan sendiri itu sebagai provinsi pemberontak yang menunggu dipersatukan kembali dengan China daratan, jika perlu dengan kekerasan. China dan Taiwan telah memiliki pemerintahan tersendiri sejak keduanya berpisah pada 1949 karena perang saudara.

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi