Sabtu, 20/04/2024 - 05:06 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Kasus Keracunan Chiki Ngebul di Jabar Jadi Pembelajaran Daerah Lain

ADVERTISEMENTS

Kasus keracunan chiki ngebul

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

YOGYAKARTA — Kasus keracunan chiki ngebul yang terjadi di Jawa Barat dinilai harus menjadi pembelajaran bagi daerah lain. Utamanya dalam memperhatikan keamanan dan keselamatan anak didik di sekolah.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Kepala Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Pembajun Setyaningastutie, mengatakan, meski hingga kini belum menemukan kasus keracunan chiki ngebul di DIY, namun masyarakat diminta tetap waspada.

ADVERTISEMENTS

“Hasil pemantauan selama ini memang baik, artinya di DIY masih didalam koridor (belum ada temuan kasus keracunan chiki ngebul). Dengan kasus (di Jawa Barat) ini, kita belajar dengan kasus tersebut. Kami lebih mewaspadai, lebih menjaga, mengkondisikan di awal,” kata Pembajun kepada Republika.co.id, Jumat (6/1/2023).

Berita Lainnya:
Penumpang Kereta Commuter Diprediksi Capai 16,4 Juta Saat Libur Lebaran 2024

Untuk mengantisipasi keracunan chiki ngebul, dia meminta orang tua menyiapkan bekal anak dari rumah. “Kami mengimbau orang tua agar memberi bekal anak dari rumah,” kata dia.

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Bekal yang disiapkan harus berisi makanan yang sehat. “Makanan yang dibuat dari rumah itu jauh lebih higienis, tempatnya lebih bersih karena dia personal, kotak makannya sendiri, wadah makannya milik sendiri,” ujar Pembajun.

Berita Lainnya:
Connie Rahakundini Bakrie Dilaporkan ke Polisi Buntut Pernyataan 'Polisi Punya Akses Sirekap'

Dia juga mengimbau masyarakat memeriksakan kesehatan anak ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) terdekat jika ada gejala keracunan. Begitu pun pihak sekolah diminta turut aktif melakukan pemantauan jajanan anak yang dijual di lingkungan sekolah.

Pembajun mengatakan, pihak tenaga kesehatan melalui puskesmas juga diharapkan bersiap dan waspada. “Jadi kondisi-kondisi tertentu dengan kasus ini, yang mereka sudah ada gejala mual, muntah dan ini kemudian merasa begah kalau kata orang Jawa, maka periksakan ke fasyankes terdekat,” ujar Pembajun.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi