Jumat, 19/04/2024 - 06:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Dikunjungi Erick, Sumut Jadi Pilot Project Minyak Makan Merah (3M) Nasional

ADVERTISEMENTS

Tiga pabrik minyak makan merah sedang dibangun di Deli Serdang Sumut

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 DELI SERDANG — Sumatra Utara, akan menjadi proyek percontohan (pilot project) pabrik minyak makan merah yang akan diandalkan sebagai alternatif minyak makan bagi masyarakat luas. Tiga pabrik dengan kapasitas 10 ton minyak makan per hari sedang dikerjakan masing-masing 1 unit di wilayah Kabupaten Deli Serdang, 1 unit di wilayah Kabupaten Langkat dan 1 unit di wilayah Kabupaten Asahan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Dalam kunjungan kerjanya Jumat (6/01), Menteri BUMN Erick Tohir meninjau pabrik minyak makan merah di Kecamatan Pagar Merbau Kabupaten Deli Serdang Sumatra Utara. Dalam kesempatan itu Erick melihat dari dekat bangunan fisik pabrik yang akan dikelola Koperasi Petani Kelapa Sawit yang berada di areal Kebun Tanjung Garbus Afdeling VI PTPN2 dan berada persis di samping Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Pagar Merbau milik PTPN2, didampingi oleh Deputi bidang Sumber Daya Manusia, Teknologi dan Informasi, Bapak Tedi Bharata, Dirut Holding PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani, Wakil Gubernur Sumatera Utara Musa Rajeck Shah, Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun, Bupati Kabupaten Deli Serdang Ashari Tambunan, Direktur Pelaksana PTPN III Ahmad Haslan Saragih, Direktur PTPN2 Irwan Perangin- Angin, Direktur PTPN IV Sucipto, Direktur PTPN I Ahmad Gusmar Harahap, Direktur PPKS Dr. H.M. Edwin S. Lubis, M.Agri.Sc.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
BUMN Jasa Survei Tingkatkan Kebersamaan di Bulan Ramadhan

Dalam kunjungan tersebut Menteri BUMN mendapat penjelasan rinci tentang proses dan prospek minyak makan merah ke masa depan.

Doktor Frisda R Panjaitan Bidang Hilirisasi minyak kelapa sawit PPKS menyebutkan, di samping bisa bersaing di pasar karena harga jualnya yang lebih kompetitif, minyak makan merah juga memiliki kandungan vitamin yang lebih tinggi dibanding minyak makan konvensional yang dikenal selama ini. 

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Hanya saja, warnanya tidak sejernih minyak makan biasanya karena mengandung vit A yang sangat tinggi,” tutur Dr Frisda R Panjaitan.

Dalam sambutannya, Menteri BUMN Erick Tohir merasa optimis proyek minyak makan merah yang lahir dari upaya mengatasi persoalan minyak makan yang selama ini selalu terjadi, akan bisa menjadi salah satu solusi. ” Minyak makan merah ini juga mengandung Vitamin A dan E, sehingga dapat membantu mengatasi stunting yaitu gangguan pertumbuhan anak akibat kekurangan gizi. Nah kawan-kawan media sudah mendengar tadi, makanya tidak harus putih yang menarik, tapi yang agak gelap pun ternyata cukup baik juga,” ujar Erick.

Berita Lainnya:
PLN Indonesia Power Pastikan Pembangkit EBT Andal Layani Libur Lebaran

Di sisi lain, Menteri BUMN berharap, proyek ini bisa berjalan dengan baik dan diharapkan bisa menjadi contoh untuk kemudian dikembangkan ke seluruh tanah air. Jika ini berhasil, maka bukan hanya petani kelapa sawit yang diuntungkan tetapi juga seluruh rakyat Indonesia. ” Karena kepentingan rakyat lah yang menjadi tujuan utama kita yang telah diberi tanggungjawab untuk meningkatkan kesejahteraannya,” ujar Erick Tohir. 

Sementara itu Direktur Utama Holding PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan, Pabrik Minyak Makan Merah dibuat di areal pabrik kelapa sawit PTPN II Pagar Merbau agar dapat diawasi pelaksanaannya hingga pabrik yang menghasilkan 10 Ton minyak makan merah ini berproduksi dengan baik.

Mohammad Abdul Ghani menambahkan ditahun 2022  Produktifitas PTPN II naik 25 persen, sungguh pencapaian yang luar biasa, saya selama 38 tahun di PTPN belum pernah mengalami kenaikan produktifitas sampai 25 persen ini ujar Abdul Ghani.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi