Sabtu, 20/04/2024 - 00:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Psikolog Sarankan Ada Aturan untuk Anak Saat Bermain Lato-Lato

ADVERTISEMENTS

Lato-lato dinilai bermanfaat bagi anak, tapi…

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Psikolog anak dan keluarga Anna Surti Ariani turut menanggapi permainan lato-lato yang kini sedang sangat digemari. Perempuan yang biasa disapa Nina itu menyoroti ada manfaat ketika seorang anak bermain lato-lato, sekaligus kondisi yang kurang bermanfaat.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Nina menjelaskan, salah satu manfaat bermain lato-lato adalah melatih koordinasi visual motorik. Pasalnya, gerakan tangan perlu sedemikian rupa agar kedua bola bandulan lato-lato bisa berdetak. Terlebih, kalau ada gerakan lain seperti sambil berjalan atau berjongkok.

ADVERTISEMENTS

Anak juga bisa terstimulasi secara auditif atau pendengaran, semisal ketika suara lato-lato bisa dibuat lebih lembut atau lebih keras. Saat bermain, anak bisa belajar fokus dan konsentrasi agar mengetuk dengan irama tertentu. Manfaat lain yakni belajar berpikir strategis, tentang cara membuat gerakan sesuai irama tertentu.

Berita Lainnya:
Tips Jaga Produktivitas Kerja dengan Konsep Mindful

Bermain lato-lato juga memunculkan emosi senang atau rasa berhasil saat bisa memainkannya, apalagi jika berhasil mengikuti tantangan. “Bisa tergabung dalam kelompok permainan, jadi bisa lebih bersosialisasi dengan yang sama-sama bermain lato-lato, juga dapat menjadi alternatif kegiatan pengganti gadget,” ungkap Nina kepada Republika.co.id, Senin (9/1/2023).

Berita Lainnya:
Apakah Kidsfluencer Bentuk Eksploitasi Anak? Ini Penjelasan Psikolog

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Akan tetapi, ada pula sejumlah kondisi yang kurang bermanfaat dari bermain lato-lato. Suaranya yang kencang bisa mengganggu orang, terutama bagi yang tidak menyukai bunyinya. Lato-lato pun bisa berbahaya jika sampai pecah, serta apabila terlempar saat dimainkan.

“Oleh karena itu, memang perlu ada aturan-aturan yang diberikan kepada anak saat memainkan ini. Misalnya, waktu bermain bisa disepakati di waktu-waktu yang bukan waktu belajar atau jam kerja,” kata Nina yang praktik di Lembaga Psikologi Terapan UI (LPTUI) Depok, Jawa Barat.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi