Kamis, 25/04/2024 - 08:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Nilai Filosofis Makan Pakai Tangan, Pengamat Kuliner: Ada Kebersamaan dan Rasa Syukur

ADVERTISEMENTS

Pilihan makan pakai tangan atau sendok kembali ke diri masing-masing.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

JAKARTA — Perdebatan media sosial mengenai cara makan nasi padang pakai tangan atau sendok cukup menggelitik untuk disimak. Perbedaan cara makan nasi padang tidak lantas membuat masyarakat berseteru, melainkan hanya sebatas seru-seruan saja. Sama halnya seperti kesedihan antara bubur diaduk atau tidak diaduk.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Pengamat kuliner Santhi Serad menyampaikan, pilihan pakai tangan atau kembali ke diri masing-masing. Namun, pendiri dan ketua komunitas Aku Cinta Makanan Indonesia (ACMI) itu secara pribadi memilih makan langsung menggunakan tangan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Kalau menurut saya, makan pakai tangan lebih nikmat karena jari kita bisa memilah tulang dan daging saat makan ayam atau ikan, dan bisa merasakan tekstur nasi,” kata Santhi saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (10/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Penyebab Orang Bersikap Arogan dan Cara Terbaik Menghadapinya

Santhi menjelaskan, tradisi makan pakai tangan sudah ada sejak zaman dulu, sebelum masyarakat mengenal sendok dan garpu. Jari kelima dianggap sebagai satu kesatuan dalam mengidentifikasi nasi, lauk berkuah, protein, bahkan sambal.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

Pemilik Kebun Herbal Bandung itu sakit pula kultur makan menggunakan tangan yang terus ada. Hingga kini, berbagai acara hajatan serta komunitas seperti pesantren, misalnya, masih menerapkan makan bersama dalam satu piring besar. Ada nilai kebersamaan dari kegiatan tersebut.

Sementara itu, orang yang memilih makan memakai sendok mungkin mempertimbangkan kepraktisan. Santhi melengkapi perkembangan kuliner masa kini, salah satunya dengan adanya nasi shirataki yang susah simakan dengan tangan langsung karena teksturnya “ambyar”. Untuk mengurangi kerumitan, maka sebagian orang memilih makan memakai sendok.

Berita Lainnya:
Anak Kena 'Flu Singapura', Dokter: Jangan Masuk Sekolah 5-7 Hari

Terkait kebiasaan makan pakai tangan, pelestari kuliner Nusantara yang mempelajari food scientific texhnology di Universitas Curtin di Perth, Australia, mengungkapkan adanya filosofis terkait kebersamaan dan rasa syukur.  “Mengambil makanan secukupnya lewat jari-jari kita dan memasukkan ke mulut sebagai ungkapan rasa syukur. Tentunya kita tidak akan mengambil banyak makanan dengan jari-jari kita dan memaksakan masuk ke mulut,” ujar Santhi.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi