Sabtu, 20/04/2024 - 03:00 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Prediksi IHSG 2023, Sektor Bank Masih Menarik saat Teknologi Babak Belur

ADVERTISEMENTS

Sejumlah sektor di pasar saham masih menarik untuk dikoleksi pada 2023.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

 JAKARTA — Sejumlah sektor di pasar saham masih menarik untuk dikoleksi pada 2023. Salah satunya yakni sektor perbankan yang ditopang pertumbuhan kredit dan peningkatan kualitas aset serta likuiditas yang masih memadai.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Sejauh ini likuiditas masih ample, pertumbuhan kredit kita perkirakan masih high single digit untuk tahun ini. Selain itu, kualitas aset juga akan ada peningkatan,” kata Head of Equity Research and Strategy Mandiri Sekuritas Adrian Joezer di Jakarta, Selasa (10/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Dirjen Migas Pantau Pengembangan Eksplorasi Lapangan Migas PEP Tambun

Dari sisi makro, menurut Adrian, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS masih berpotensi menguat tahun ini. Hal tersebut dinilai menjadi katalis pendukung bagi sektor perbankan. 

Sementara, earning per share (EPS) sektor perbankan diproyeksi masih akan tumbuh sekitar 15-17 persen. Secara keseluruhan, Adrian melihat katalis untuk sektor perbankan masih sangat positif meskipun pertumbuhan EPS tahun ini diperkirakan akan melambat.

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Untuk sektor teknologi, Adrian melihat prospeknya masih cukup negatif pada tahun ini. Perusahaan teknologi saat ini sedang berjuang untuk bisa mempertahankan bisnis agar tetap beroperasi. 

Berita Lainnya:
BEI Berlakukan Pemecahan dan Penggabungan Saham

Dalam tiga sampai lima tahun terakhir, sektor teknologi sudah menikmati benefit bagaimana mendapatkan modal yang murah. Suku bunga di berbagai negara saat itu rata-rata berada di level nol persen.

“Mereka bisa melakukan fund raising dengan valuasi yang sangat tinggi meski belum profit. Tapi, sekarang situasi berubah. Saat ini tingkat  inflasi dan suku bunga tinggi,” ujar Adrian. 

Menurut Adrian, satu-satunya katalis yang dapat mengangkat kinerja sektor teknologi adalah berhentinya tren kenaikan suku bunga. Jika tidak, perusahaan teknologi harus bisa segera mencetak keuntungan.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi