Jumat, 19/04/2024 - 05:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Putri Mantan Presiden Iran Divonis Lima Tahun Penjara

ADVERTISEMENTS

Aktivis Iran Faezeh Hashemi dijatuhi hukuman lima tahun penjara karena propaganda

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

TEHERAN — Aktivis Iran Faezeh Hashemi, telah dijatuhi hukuman lima tahun penjara karena propaganda dan tindakan melawan keamanan nasional. Hashemi yang merupakan putri mantan presiden Akbar Hashemi Rafsanjani, ditangkap di Ibu Kota Teheran pada 27 September karena mendukung warga untuk melakukan protes nasional.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Klien saya, Hashemi, dijatuhi hukuman lima tahun penjara oleh pengadilan,” kata pengacara Hashemi, Neda Shams, dilaporkan Al Arabiya, Senin (9/1/2023).

ADVERTISEMENTS

Shams menambahkan, Hashemi berencana untuk mengajukan banding atas putusan tersebut. Hashemi merupakan mantan anggota parlemen dan aktivis hak-hak perempuan. Dia didakwa atas tuduhan kolusi terhadap keamanan nasional, propaganda melawan Republik Islam dan mengganggu ketertiban umum dengan berpartisipasi dalam pertemuan ilegal.

Berita Lainnya:
Berpantun Tentang Ikan, Dubes Iran: Indonesia Yang Aku Sayangi, Selamat Hari Idul Fitri

“Keputusan yang belum final itu disampaikan kepada saya pada Rabu, dan kami akan mengajukan banding dalam jangka waktu yang diperbolehkan oleh undang-undang,” ujar Syams.

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Hashemi pernah menghadapi dakwaan serupa sebelumnya. Pada 2012, dia ditangkap dan dijatuhi hukuman enam bulan penjara karena propaganda melawan negara.

Oktober lalu, juru bicara kehakiman Massoud Setayeshi mengatakan, pada Maret Hashemi telah dijatuhi hukuman 15 bulan penjara dan dua tahun hukuman tambahan termasuk larangan aktivitas di internet. Mendiang ayah Hashemi merupakan presiden Iran pada 1989 dan 1997. Dia meninggal pada 2017. Presiden Rafsanjani dianggap moderat dan menganjurkan hubungan yang lebih baik dengan Barat.

Berita Lainnya:
Kabinet Perang Israel Akhiri Pertemuan Tentang Cara Menanggapi Iran

Pihak berwenang Iran mengatakan, ratusan orang, termasuk anggota pasukan keamanan telah tewas dalam aksi protes yang berujung kerusuhan. Sementara ribuan orang ditangkap sehubungan dengan protes tersebut. 

Iran telah mengeksekusi empat orang yang terkait dengan aksi protes. Pengadilan mengatakan 13 tahanan lainnya telah dijatuhi hukuman mati atas kerusuhan tersebut. Sementara enam dari terdakwa ini telah menjalani persidangan ulang.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi