Sabtu, 20/04/2024 - 20:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Taj Mahal Dinilai Kolaborasi Terbaik Muslim dan Hindu

ADVERTISEMENTS

Kerja Sama Muslim dan Hindu bisa dilihat dari Taj Mahal.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

KOLKATA — Peraih Nobel Amartya Sen merasa kebutuhan saat ini adalah mendorong orang dan komunitas untuk bekerja sama. Menurutnya, Taj Mahal merupakan contoh terbaik dari kolaborasi Muslim dan Hindu.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Tidak hanya itu, contoh kerja kolaboratif antara umat Hindu dan Muslim lainnya pun ditampilkan oleh Dara Sikoh, putra sulung Shah Jahan. Sikoh menerjemahkan 50 Upanishad dari bahasa Sanskerta ke Persia, memungkinkan dunia mengetahui tentang kitab suci Hindu, budaya Hindu dan tradisi Hindu.

ADVERTISEMENTS

Dilansir di Times of India, Senin (9/1/2023), seorang profesor di Visva-Bharat, Biswajit Roy, membacakan kutipan dari ‘Bharater Hindu Musalmaner Jukto Sadhana’ karya Kshitimohan milik Sen. Hal ini dilakukan untuk menyoroti tradisi kedua komunitas yang bekerja sama dalam bidang arsitektur, sastra, musik, dan beberapa hal yang lain.

Berita Lainnya:
Sahabat Nabi SAW Ini Punya Ratusan Anak Keturunan, Ini Rahasianya

Tidak hanya itu, Sen juga kerap berbicara tentang beberapa hal negatif dari keragaman, berfokus pada “perbedaan” dan “perselisihan” dalam masyarakat.

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Dia mengatakan itu adalah masalah yang memprihatinkan, ketika sebagian orang kelaparan dan yang lain memiliki kekayaan yang sangat besar, ketika ada bagian yang putus sekolah dan tidak mampu sekolah, sedangkan ada bagian yang bisa menimba ilmu hanya karena kekayaannya.

Berita Lainnya:
Lima Tingkat Keimanan, di Tingkat Berapa Iman Kita? 

“Hal ini menimbulkan pertanyaan sejauh mana keberagaman itu baik. Kita harus memikirkan sisi positif dari keberagaman serta permasalahannya,” katanya.

Lebih lanjut, Sen lantas menambahka diskriminasi kasta, yang juga merupakan bentuk keberagaman, harus disingkirkan. Banyak keragaman disebut telah menelan India baru.

Dia merasa ada sesuatu yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Dalam hal ini merujuk pada pemikiran Gandhi selama gerakan nasionalis, di mana dia mengatakan bahwa “perbedaan” harus dikurangi.  

Sumber:

https://timesofindia.indiatimes.com/city/kolkata/taj-mahal-finest-example-of-hindu-muslim-collaboration-says-nobel-laureate-amartya-sen/articleshow/96841738.cms

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi