Rabu, 17/04/2024 - 02:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Ulama India: Gadis Muslim Jadi Sasaran Pemurtadan di Sekolah Campuran

ADVERTISEMENTS

Menurutnya, godaan kemurtadan ditujukan pada umat Islam secara terencana.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

 NEW DELHI — Presiden organisasi Muslim terkemuka India, Jamiat Ulama Hind, Maulana Arshad Madani menyebut gadis-gadis Muslim saat ini menjadi sasaran di sekolah campuran. Muslimah disebutnya menjadi sasaran pemurtadan yang semakin kuat oleh sistem pendidikan campuran.

ADVERTISEMENTS

Dilansir dari India TV News, Senin (9/1/2023), Madani menegaskan ia menentang pendidikan bersama, tetapi bukan pendidikan untuk perempuan. Sementara ekstremisme agama didorong di negara itu untuk mengalihkan perhatian orang dari masalah ekonomi.

ADVERTISEMENTS
Promo Takjil Bank Aceh Syariah

“Permainan memecah-belah orang atas dasar kebencian agama dan sektarianisme ini akan menghancurkan negara. Seseorang tidak dapat disesatkan dari masalah nyata untuk waktu yang lama. Alih-alih politik, jika sumber daya pekerjaan tidak diciptakan, pekerjaan tidak diberikan kepada orang-orang berpendidikan untuk anak-anak muda, maka tidak lama lagi anak-anak muda ini akan terlihat di jalan-jalan melakukan protes,” kata Madani.

ADVERTISEMENTS
Promo Pembiayaan Ramadhan Ekstra Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Ulama Perempuan yang Disegani pada Masa Kejayaan Islam di Andalusia Spanyol

Menurutnya, godaan kemurtadan menyebar dengan cepat di negara itu dan ia menuduh hal itu ditujukan pada umat Islam secara terencana. Terutama kepada wanita dan gadis Muslim yang sedang menjadi sasaran.

 

ADVERTISEMENTS
Ramadhan Berbagi Bersama Bank Aceh Syariah

“Godaan ini semakin kuat karena sistem pendidikan bersama dan itulah mengapa kami menentangnya. Media menyampaikan pendapat kami dengan cara yang negatif dan mengiklankan Maulana Madani menentang pendidikan untuk anak perempuan. Padahal kami menentang pendidikan campuran, kami tidak menentang pendidikan untuk anak perempuan,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses Pelantikan dan Setijab Mayjen TNI Niko Fahrizal

“Apapun yang bisa kita lakukan, kita harus lakukan sekarang untuk kesejahteraan negara dan pengembangan pendidikannya,” tambahnya.

ADVERTISEMENTS
Semarak Ramadhan 1445 H bersama Bank Aceh Syariah, Diskon Belanja 50%

Madani melihat negara berada pada titik kritis, karena di satu sisi, umat Islam terjerat dalam berbagai masalah. Sementara di sisi lain, saluran pembangunan ekonomi, sosial, politik dan pendidikan diblokir untuk mereka.

ADVERTISEMENTS
Bank Aceh - Telkomsel, Beli Paket Data mulai dari 110K OMG melalui Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Periode 11 Maret - 11 April 2024
Berita Lainnya:
Menjelang Pemilu, Pengadilan India Larang Madrasah 

“Jika kita harus mengalahkan konspirasi ini dan mencapai puncak kesuksesan, kita harus mendirikan lembaga pendidikan terpisah untuk anak laki-laki dan perempuan kita,” katanya.

AADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Madani mengatakan, sejarah menjadi saksi pendidikan menjadi kunci untuk mencapai kemajuan di setiap zaman. “Jadi kita harus menarik anak-anak kita tidak hanya ke pendidikan yang lebih tinggi, tetapi kita harus mendorong mereka untuk ujian kompetitif dengan menghilangkan rasa rendah diri dari mereka dan dengan cara ini, kita dapat memberikan jawaban yang tegas untuk setiap konspirasi terhadap kita,” jelasnya.

Pada Agustus 2021, Jamiat telah menganjurkan pendirian sekolah dan perguruan tinggi terpisah untuk perempuan dan anak perempuan. Ia mengatakan non-Muslim juga harus menahan diri tidak memilih sistem pendidikan bersama bagi anak perempuan mereka. Hal ini diklaim perlu untuk menjauhkan mereka dari amoralitas dan perilaku buruk.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi