Kamis, 25/04/2024 - 01:55 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Bulog Sulteng Serap 7.500 Ton Beras Petani pada 2022

ADVERTISEMENTS

Serapan beras itu 25 persen dari target 29 ribu ton.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 PALU — Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) kantor wilayah Sulawesi Tengah (Sulteng) menyerap sekitar 7.500 ton beras petani lokal di provinsi itu dari target 29 ribu ton pada pada 2022.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Beras petani terserap kurang lebih 25 persen. Jumlah target bukan menjadi prioritas, karena kami hadir untuk menyeimbangkan harga di tingkat petani,” kata Kepala Bulog Kanwil Sulteng David Susanto ditemui di Palu, Selasa (10/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Ia menjelaskan, Bulog berperan memberikan penguatan terhadap harga hasil produksi petani. Bila mana harga berpotensi mendekati anjlok, maka Bulog melakukan pembelian beras dengan harga rata-rata.

ADVERTISEMENTS

Oleh karena itu, target yang diberikan pemerintah bukan menjadi hal utama, tapi bagaimana Bulog melakukan stabilisasi harga bila sewaktu-waktu terjadi gejolak di bagian hulu (petani).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Bulog Ingin Impor Daging? Ini Tanggapan Kementan

 

“Kami berperan sebagai stabilisator harga di tingkat petani maupun di tingkat konsumen supaya harga komoditas dapat terkendali. Ini salah satu cara kami membantu pemerintah melakukan pengendalian inflasi,” ujar David.

Ia menjelaskan, target serapan gabah kering giling maupun beras petani lokal masih dalam proses evaluasi oleh pemerintah. Bulog Sulteng menjamin tiga bulan ke depan atau kuatal pertama tahun ini ketersediaan stok beras di gudang logistik Bulog sangat memadai dengan jumlah pasokan 4.500 ton.

“Ketersediaan beras kami cukup hingga masa panen raya nanti di perkirakan pada Maret hingga April 2023. Stok ini mampu memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat saat Ramadhan hingga Idul Fitri,” tutur David.

Berita Lainnya:
Bulog Serap 64 Ribu Ton Beras Selama Musim Ramadhan dan Lebaran

Ia menjelaskannya, pada momen-momen hari besar keagamaan permintaan bahan pangan di pasaran cukup meningkat. Hal itu tidak bisa terhindarkan karena tingkat konsumsi orang tinggi.

Selain itu, upaya pengendalian harga lewat pasar murah juga rutin dilakukan Bulog bermitra dengan Pemerintah Daerah (Pemda), termasuk memanfaatkan Rumah Pangan Kita (RPK) sebagai gerai resmi Bulog dalam memasarkan berbagai produk pangan. Ia juga memastikan beras yang ada di gudang logistik Bulog tentu beras berkualitas dengan jenis medium, sehingga kalau disimpan mampu bertahan.

“Pada pengendalian inflasi tahun lalu komoditas cabai dan ikan sangat berpengaruh terhadap inflasi, sedangkan beras justru dalam kondisi stabil,” kata David.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi