Kamis, 25/04/2024 - 03:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

INTERNASIONALTIMUR TENGAH

Dubes Turki Serahkan Surat Kredensial ke Presiden Israel

ADVERTISEMENTS

Israel nilai hubungan dengan Turki berada pada jalur yang sangat menggembirakan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

TEL AVIV – Duta Besar Turki untuk Israel Sakir Ozkan Torunlar menyerahkan surat kredensialnya kepada Presiden Israel Isaac Herzog, Rabu (11/1/2023). Itu menjadi langkah terbaru Turki dalam upayanya membangun kembali hubungan dengan Tel Aviv.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Hari ini kami menyelesaikan langkah penting lainnya, mencapai tonggak sejarah lainnya dalam memperkuat hubungan kami serta memperdalam persahabatan antara Turki dan Israel,” kata Herzog setelah upacara penyerahan surat kredensial berlangsung, dikutip laman Al Arabiya.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Menurut Herzog, saat ini hubungan Israel dan Turki berada pada jalur yang sangat menggembirakan. Dia pun mengundang Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk berkunjung ke Israel.

ADVERTISEMENTS

Saat ini Israel dipimpin oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Erdogan mempunyai sejarah ketegangan dengan tokoh pemimpin Partai Likud tersebut. Namun ketika koalisi Netanyahu memenangkan pemilu Israel pada November 2022 lalu, Erdogan mengucapkan selamat kepadanya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Baru-baru ini, Turki menjadi salah satu negara yang mengecam kunjungan Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir ke kompleks Masjid Al-Aqsa. Ankara menilai, kunjungan tersebut provokatif. Ben-Gvir merupakan tokoh penting dalam koalisi dan pemerintahan Netanyahu.

Berita Lainnya:
Korsel Buat Perjanjian Sediakan Dana Kerja Sama Ekonomi untuk Ukraina

Turki dan Israel telah memulihkan hubungan diplomatiknya pada Agustus 2022. Momen itu berlangsung ketika Israel masih dipimpin mantan perdana menteri Yair Lapid. Dalam sebuah percakapan telepon pada 17 Agustus tahun lalu, Erdogan dan Lapid bertukar ucapan selamat atas kesepakatan pemulihan hubungan bilateral Turki-Israel.

Lapid menilai, pemulihan hubungan akan menghasilkan banyak prestasi, terutama di bidang perdagangan dan pariwisata. “Ini akan tercermin dalam dimulainya kembali penerbangan Israel ke Turki dan pertemuan Komisi Ekonomi Gabungan di Israel pada September mendatang,” kata kantor perdana menteri Israel dalam sebuah pernyataan kala itu.

Erdogan dan Lapid pun sama-sama menekankan tentang pentingnya hubungan Israel-Turki untuk menjaga stabilitas regional. Presiden Israel Isaac Herzog turut menyambut pemulihan hubungan diplomatik dengan Turki.

“Saya memuji pembaruan hubungan diplomatik penuh dengan Turki, perkembangan penting yang telah kami pimpin selama setahun terakhir, yang akan mendorong hubungan ekonomi yang lebih besar, pariwisata bersama, serta persahabatan antara masyarakat Israel dan Turki,” tulis Herzog lewat akun Twitter resminya.

Berita Lainnya:
Perdana Menteri Qatar Sebut Perundingan Gencatan Senjata Gaza di Fase yang Sulit

Pada awal Maret 2022, Erdogan menyampaikan, dia ingin menghidupkan kembali dialog politik dengan Israel. Hal itu diumumkan saat Isaac Herzog melakukan kunjungan bersejarah ke Turki pada 9 Maret tahun lalu. “Tujuan bersama kami dengan Israel adalah untuk menghidupkan kembali dialog politik antara negara kami berdasarkan kepentingan bersama, menghormati kepekaan timbal balik,” kata Erdogan dalam konferensi pers bersama Herzog, dikutip Anadolu Agency.

Erdogan mengungkapkan, kunjungan Herzog ke Turki menjadi titik balik baru dalam hubungan bilateral Ankara dan Tel Aviv. Menurut dia, penguatan relasi dengan Israel penting bagi stabilitas serta perdamaian regional. Oleh sebab itu, Erdogan menekankan kepada Herzog tentang pentingnya mereduksi ketegangan di kawasan, termasuk menjaga visi solusi dua negara terkait konflik dengan Palestina.

Hubungan Turki dan Israel membeku setelah peristiwa penyerangan kapal Mavi Marmara pada Mei 2010. Mavi Marmara adalah satu dari enam kapal yang bertolak dari Turki untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Sebanyak 10 warga sipil Turki tewas dalam aksi penyerangan Israel ke kapal tersebut.

sumber : AP

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi