Sabtu, 20/04/2024 - 08:01 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

6 Chat Terlarang, Jangan Kirim Ini ke Pasangan Saat Bertengkar

ADVERTISEMENTS

Ada 6 chat yang sebaiknya tak perlu dikirim ke pasangan saat bertengkar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

JAKARTA — Dalam hubungan berumah tangga, ada kalanya auami atau istri mengatakan hal-hal yang sebenarnya tidak sengaja diucapkan kepada orang tersayang. Kondisi ini biasanya terjadi ketika pasangan terlibat pertengkaran.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Sebuah penelitian menunjukkan, berkirim pesan singkat dapat menjadi cara membantu untuk mengatasi perselisihan. Namun sebaiknya hal itu dilakukan ketika keduanya sudah menenangkan diri dan benar-benar memikirkan dengan baik apa yang ingin mereka katakan satu sama lain.

ADVERTISEMENTS

Ada enam chat yang sebaiknya tidak perlu dikirim ke pasangan saat pasangan bertengkar atau berdebat, seperti dikutip dari laman Best Life, Sabtu (14/1/2023):

1. “Kamu gila”

“Mengirim pesan singkat kepada pasangan yang mengatakan mereka gila selama pertengkaran sengit tidak pantas. “Ini membuat mereka tidak valid, terutama jika mereka memiliki masalah kesehatan mental,” kata pakar hubungan di DatingScout, Chris Pleines.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Hidup memang tidak selamanya indah, tetapi mendengar kata-kata menyakitkan dari orang tersayang, terutama bertengkar, pasti menyakitkan. Pesan seperti itu tidak hanya bisa membuat pasangan merasa buruk, tetapi juga memperparah pertengkaran dan menimbulkan kepahitan.

2. “Kamu tidak mengerti aku”

Pakar hubungan bersertifikat dan salah satu pendiri MoodFresher.com, Aditya Kashyap Mishra, mengatakan, meskipun Anda merasa tidak sepenuhnya didengarkan dalam suatu pertengkaran, tidak perlu memberitahu pasangan bahwa mereka tidak memahami Anda. Hal itu membuat pasangan merasa diserang dan menjadikan mereka bersikap defensif. Alih-alih begitu, coba ungkapkan perasaan Anda atas tindakan mereka untuk mencapai pemahaman, bukan saling menyalahkan.

Berita Lainnya:
Nikita Willy Praktikkan Gentle Parenting, Apa Manfaatnya untuk Anak?

3. “Aku tidak peduli”

Pesan seperti ini bukan sesuatu yang ingin didengar siapa pun, terutama melalui pesan teks. “Teks ini bisa menyakitkan dan meremehkan,” kata Mishra.

Daripada mengirim pesan teks ini, lebih baik beri tahu mereka bahwa Anda memahami di mana akar masalah dan Anda menghargai perasaan mereka. Tunjukan perhatian dan penuh rasa hormat untuk menjaga hubungan.

4. “Kita perlu bicara”

Pesan seperti ini bisa dikonotasikan buruk atau menyebabkan kecemasan. “Itu tidak jelas dan bisa membuat pasanganmu merasa tidak nyaman,” kata Misha. Daripada mengirim pesan seperti ini, lebih baik mendekati pasangan secara langsung.

Bagus jika menyadari ada kebutuhan bagi pasangan untuk berbicara satu sama lain. Menurut Raffaello Antonino dari engan nada suara yang tepat, ini mungkin terdengar seperti ajakan yang baik, lembut, dan penuh kasih untuk mendiskusikan masalah Anda untuk mengatasinya, menurut Raffaello Antonino dari Therapy Central. Namun, ketika pasangan Anda hanya bisa membacanya dalam sebuah teks, itu bisa membuat mereka merasa tidak nyaman.

Berita Lainnya:
Gerhana Berdampak pada Psikologis? Ini Faktanya

5. “Kamu terlalu emosional”

Pesan seperti ini bisa sangat merusak hubungan. Kalimat ini menyiratkan bahwa perasaan pasangan Anda salah atau tidak valid, sehingga membuat mereka merasa tidak bisa terbuka dengan Anda.

Jika pasangan Anda kesal tentang sesuatu, meskipun Anda mungkin tidak setuju, penting untuk mengakui perasaannya dan tidak mengabaikannya. Pasangan harus saling mendukung, dan segala bentuk kritik perlu didiskusikan secara langsung.

6. “Ini semua salahmu”

Memberitahu pasangan bahwa merekalah yang harus disalahkan atas pertengkaran yang Anda alami, itu bukan hanya tidak sopan, tetapi juga salah. Penting untuk diingat bahwa kedua belah pihak telah berkontribusi dalam argumen tersebut.

“Dan tidak ada satu orang pun yang bersalah,” kata Hartman.

Mengirim chat yang menyalahkan hanya akan menimbulkan lebih banyak perasaan sakit hati dan kebencian di antara pasangan. Tidak ada gunanya mengirim pesan kemarahan. Jika Anda merasa frustrasi, luangkan waktu untuk menenangkan diri sebelum Anda memutuskan untuk menghubungi pasangan.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi